Taeyong termasuk orang yang gigih mengejar cita-cita. Apalagi cita-citanya untuk mendapatkan si manis.
Karena itu, dia mencoba mencari tau tentangnya dari semua sumber yang ada. Dari informasi yang dia dapat, nama cowok manis itu Ten.
Besoknya, Taeyong melihat Ten di ruang seni. Tampaknya Ten sedang menggambar.
Taeyong pun masuk ke ruangan itu, mumpung sepi.
: Hai, Ten.
: Hmm
: Duduk disini boleh ya?
(Taeyong duduk di kursi dekat Ten)
: ...
: Lagi gambar apa?
: Corat-coret aja, belum kepikiran juga
: Gambar aku aja. Udah ganteng gini.
(Taeyong berpose)
: Aku maunya pose menantang.
: Wah, to the point nih.
Kalo gini?
Ten melirik ke arah Taeyong.
Saat ia melihat ke bibir Taeyong, tak sadar dia menggigit bibir bawahnya.
Taeyong yang sadar akan suasana, langsung berkata
: Bagaimana? Cukup menantang?
: Iya sedikit.
: Mau lebih?
: (Ten kembali memandang Taeyong
dengan tatapan mata penuh arti)
: Ten
: Hmmm
: Boleh minta.... (Taeyong mendekat)
: Apa? (mengantisipasi)
: ... (Taeyong mendekatkan wajahnya
ke wajah Ten)
: ... (Ten menutup mata)
: Ten...
: Hmmm?
: Ini
: Apa?Ten membuka mata dan melihat Taeyong menyerahkan ponselnya.
: Aku minta nomor kamu sama nomor
ayah kamu.
: Kenapa nomor ayah?
: Aku mau minta ijin macarin kamu.The End
📷 cr. to the owner
YOU ARE READING
Daily "Taeten" Things
Fiksi PenggemarIt's about taeten. As couple. As friends. As parents. As enemies. As lovers. As crushes. As neighbors. It's just about taeten.