Busy Day

571 46 3
                                        

.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari senin, yang membuat pria bermarga Park itu bermalas malasan di dalam selumut tebalnya. Hingga tidurnya harus terganggu karena kakaknya membangunkan dengan cara yang tidak manusiawi.

"Jisung bangun, udah bentar lagi selesai masa masih males malesan gini, nanti kerjaan yang kamu pingin lama loh dapetnya," bujuk Taeyong dengan menarik sebelah tangan Jisung.

"Pokoknya setengah jam lagi hyung tunggu di bawah sama Nana, kalo kamu lama kakak tinggal," Taeyong lalu berjalan ke arah pintu hendak meninggalkan kamar Jisung.

"Tinggal aja sih, tinggal naik motor juga," Jisung dengan mengerucutkan bibirnya lalu berjalan ke kamar mandi, Taeyong yang melihatnya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Nana sayang, masak apa nih?" Tanya Taeyong dengan menghujani wajah Jaemin dengan kecupan kupu kupu, padahal Jaemin yang sedang menyusun masakannya di meja makan.

Iya istri, eh, yang memenangkan hati Taeyong dan yang dinikahinya adalah seorang Na Jaemin. Walau pun sudah menikah dan berganti marga menjadi Lee, Taeyong masih suka memanggilnya dengan nama kecilnya.

"Masak nasi goreng kimchi sama bikin salad buah," Jaemin mengambilkan makan untuk Taeyong, "Hyung udah bangunin Jiee kan?" Tanya Jaemin setelah meletakkan piring yang sudah terisi menu sarapan di hadapan Taeyong. Pertanyaannya hanya di balas anggukan juga senyuman.

"Hyung, Jiee berangkat pake motor aja ya," Jisung kini telah duduk di hadapan Jaemin dan memakan sarapannya.

"Sama hyung aja ya, hyung juga sekalian mau ngurus berkas yang masih di kampus," Jaemin menjawab ucapan Jisung dengan mata penuh aegyo, mana bisa Jisung melawan dan menolak mata itu.

"Sekalian hyung juga mau ketemu, mau reunian sama sahabat sahabat hyung, nanti pulangnya hyung jemput," Taeyong meminum tehnya yang telah disiapkan Jaemin tadi, memang teh buatan Jaemin akan selalu menjadi favotitnya dan kesukaannya. Teh beraroma melati dengan campuran madu juga beberapa sendok krimer untuk memaniskannya.

"Ya udah iya, cepet udah telat ini," Jisung telah berdiri dari duduknya setelah meminum susu hangat yang dibuatkan Jaemin.

Jisung menunggu Taeyong juga Jaemin di ruang tengah dengan membolak balik halaman laporan yang dibuatnya semalaman suntuk.

Jisung telah bosan, lalu memasukkan laporannya ke tas dan berjalan ke pintu, lalu memanaskan mobil.

"Jisung yang bawa?" Tanya Taeyong duduk di belakang menemani Jaemin yang hanya dibalas Jisung yang merotasikan matanya.

"Jangan jadikan aku supir, aku bukan supirmu hyung," ucap Jisung yang telah melepas rem tangan. Mendengar apa yang Jisung ucapkan, Jaemin langsung berpindah ke sebelah kursi kemudi.

Perjalanan kali ini hanya ditemani oleh radio dan beberapa ocehan Jaemin yang membuat Jisung atau pun Taeyong tertawa karenanya. Selang 45 kemudian mereka tiba di kampus. Jaemin dan Jisung pun turun.

"Na, hati hati ya, jangan pulang kalo aku belum jemput, Jiee, hyung titip Nana ya," Taeyong menghampiri Jaemin dan mengecup keningnya lama.

"Tanpa hyung bilang pun aku bakal jagain Nana Hyung," Jisung mendengus ketika Taeyong mengusak surainya. Membuatnya berantakan, dan langsung dirapikan ileh Jaemin.

"Ya udah kalo gitu hyung pergi dulu," Taeyong kembali mengecup kening Jaemin lebih lama lalu pergi meninggalkan keduanya.

Saat memasuki pekarangan kampus, Jisung kembali dibuat kesal karena tatapan yang membuatnya risih, digenggamnya tangan Jaemin dan menyembunyikan di belakang punggungnya.

Ya semua tatapan itu tertuju pada sosok manis di samping Jisung, yang selalu ramah pada semua orang, yang tak kalau akan menyakitinya.

Tak sadarkah mereka jika hati seorang Na Jaemin hanya untuk Lee Taeyong. Dan jika Taeyong mengetahui ini rasanya mereka tak akan melihat matahari di kemudian hari.

FATAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang