Problems

234 23 3
                                        

.
.
.
.
.
Bulan ini mau Jisung atau pun Johnny keduanya sama sama disibukkan dengan kegiatannya, Jisung sibuk dengan kegiatan kampusnya yang akan mengadakan festival, walau pun sudah alumni Jisung tetap berpartisipasi dengan kegiatan kampus yang diadakan.

Sementara Johnny terus disibukkan dengan kegiatan kantornya yang setiap harinya ada saja masalah yang terus berdatangan. Jika lelah, Johnny akan meminta Jisung untuk menemaninya. 

Sesibuk apa pun keduanya, jika salah satunya membutuhkan, maka akan selalu ada waktu untuk yang lainnya. Contohnya seperti malam ini Johnny meminta Jisung untuk menemaninya tidur, karena jika sudah kelewat lelah Johnny akan sulit untuk tidur atau kalau pun bisa tidur, Johnny akan selalu terbangun karena mimpi buruknya.

Saat ini Jisung tengah duduk di atas ranjang Johnny dengan beberapa proposal di tangannya juga kacamata bulatnya yang bertengger di hidungnya.

Johnny baru saja selesai membersihkan badan, tapi rasanya perutnya sangat lapar jadi dia memutuskan meminta bantuan Jisung.

"Jisungie," panggil Johnny pada Jisung yang masih setia berkutat pada proposalnya. Tak ada jawaban, Johnny berjalan mendekati Jisung yang tak menyadari kehadiran Johnny.

"Hwaaa, hyung kau mengagetkanku," Jisung memalingkan pandangannya dari proposal di tangannya ke Johnny yang tadi memanggilnya, lalu memalingkannya ke arah lain, karena yang ada di hadapan Jisung saat ini adalah Johnny yang sedang topless.

"Hey kenapa memalingkan wajahmu," Johnny mengapit dagu Jisung untuk memandangnya saat Johnny menyadari ada semburat merah di kedua pipi sang pujaannya Johnny hanya tersenyum.

"Pakailah bajumu hyung, ini dingin nanti kau masuk angin, akan aku siapkan makanan untukmu," ucap Jisung ketika sudah menatap wajah tampan Johnny, dirinya sedikit berjinjit untuk mengecup bibir tebal Johnny lalu berlari ke dapur.

Johnny yang mendapatkan perlakuan manis dari Jisung hanya tersenyum dan menuruti apa yang Jisung katakan. Setelah memakai bajunya, Johnny pun menghampiri Jisung di dapur yang sedang memasak sesuatu untuknya.

Dengan perlahan Johnny menghampiri Jisung dan memeluknya dari belakang, membuat yang dipeluk berjengit kaget.

"Hyung tak bisakah kau tak mengagetkanku, untung saja pisau ini tak melukai wajahmu," Jisung masih melanjutkan acara memasaknya yang sempat tertunda karena Johnny yang mengagetkannya.

"Baiklah, maaf, lanjutkan masakanmu," Johnny melepaskan pelukannya dari Jisung, lalu mengusak surainya, dan mengecup pipinya sebelum meninggalkan dapur ke ruang makan. Kemudian Jisung melanjutkan acara memasaknya yang tadi tertunda.

"Hyung.." panggil Jisung sembari menyusun masakannya di meja makan.

"Hmmm..." jawab Johnny yang sedang membaca beberapa artikel yang menarik menurutnya.

"Hyung, apakah nanti saat festival kampusku kau akan datang?" Tanya Jisung dengan wajah yang menunduk, takut kecewa dengan jawabannya.

"Aku pasti akan datang, akan ku usahakan, aku akan selalu ada untukmu," ucap Johnny lalu mengecup kening Jisung sebelum makan.

"Kalau begitu ini tiket vip untukmu," Jisung menyodorkan sebuah tiket ke arah Johnny setelah dirinya selesai menata makanannya di meja dan duduk di dekat Johnny.

"Baiklah akan kugunakan ini, dimana jika aku ingin menemuimu?" Tanya Johnny sembari menunggu Jisung mengambilkan makan untuknya.

"Hyung bisa datang ke kelasku, atau kalau tidak aku ada di belakang panggung, tapi jika tidak ada juga aku ada di café Haechan hyung, hehe," ucap Jisung dengan terkekeh lalu melanjutkan acara makannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FATAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang