|BaB 1

42 5 4
                                    

Ketika malam tiba menghapus segala kegelapan, membangunkan angin dimalam hari.secercah cahaya menariknya mendekat.dibawah sinar rembulan dan cahaya seorang Gadis duduk memeluk kedua lututnya di dalam sebuah kamar yang gelap

Bintang-bintang malam ini sangat terang,akankah hari akan berakhir begitu pun segala masalahnya?Apakah semua kesedihannya akan menjadi sebuah kebahagiaan?Terngiang samar suara pertengkaran mereka dan hal itu semakin membuatnya merasa sedih sepanjang waktu

Seperti orang bodoh air matanya tak bisa dihentikan dan terus mengalir membasahi kedua pipinya.dia berharap malam ini akan segera berakhir berganti hari baru yang penuh kebahagian.Tetapi itu semua tidak pernah terjadi karena hari ini,esok bahkan selamanya tidak akan ada kebahagiaan di rumah ini

Rumah yang seharusnya menjadi tempat kebahagiaan, sandaran dan juga kelengkapan keluarga justru menjadi tempat deritanya,tempat nya kehilangan orang yang kusayang,tempat kesedihan ini semakin besar juga tempat terbukanya luka dihatinya

Ia berharap angin membawakan seseorang yang sangat ia rindukan,orang yang sangat ia sayangi"I miss you kak.."
.

.

.

.

.

Mentari pagi membangunkan Gadis cantik dengan mata Sembabnya,tidak tahu mengapa mimik wajah nya terlihat sedih membayangkan hari yang akan dijalaninya saat ini.tubuhnya terasa lemas,dia berjalan gontai melewati beberapa barang kamarnya yang jatuh berantakan menuju kamar mandi

Setelah rapi dengan pakaian Sekolah nya,Gadis itu bergegas turun dari kamarnya yang terlihat kacau.wajahnya terlihat datar dan tatapannya terlihat tajam begitu melihat Seseorang yang disayanginya sedang bermesraan dengan seorang pria asing yang umurnya jauh lebih tua

Dadanya semakin terasa sesak saat melihat Kedua orang tuanya yang hanya terdiam sibuk dengan urusan mereka masing-masing bahkan dalam keadaan rumah yang kacau,barang pecah dan Vas bertebaran dimana-mana tak mereka perdulikan

Keadaan yang sangat menyesakkan dan membuat matanya terasa panas saat melihat Kedua orang tuanya yang saling bersitegang sedang disisi lain namun ditempat yang sama kakaknya sedang bermesraan dengan seorang pria tak dikenalinya yang sedang merokok

Apa ini yang disebut keluarga?tempat kebahagiaan? Tempat sandaran??Apa semua it hanyalah kebohongan?Tangannya terkepal erat lalu berjalan begitu saja melewati kakaknya dan kedua orang tuanya hingga teguran dingin dari suara bariton menghentikan langkahnya

"Dasar tidak sopan!Kamu pergi tanpa pamit dengan kami huh!?"

Gadis itu berbalik dan menoleh kepada Ayahnya yang kini berdiri menatapnya tajam sedangkan Ibunya hanya diam menatapnya datar dengan wajah yang lebam begitu pun kakak dan pacarnya yang menatapnya dengan tatapan dinginnya

"Kenapa..?" Tanyanya lirih dengan mata yang memerah dan terasa panas,sekuat mungkin ia berusaha tegar"Kenapa aku harus berpamitan dengan kalian?Kenapa..?"

"Anak tidak tahu diri!"

"Sudahlah Mas,dia memang anak yang tak tahu diri" Timpal Wanita ibu dari Gadis itu dengan penekanan disetiap katanya"Saya menyesal telah melahirkan kamu Nabilah..."

Nabilah memejamkan matanya berusaha tidak terpancing emosi,tangannya terkepal dan dadanya terasa sesak bahkan menyakitkan hatinya mendengar penuturan dari seseorang yang sangat disayanginya,seseorang yang sudah melahirkan dan membesarkannya mengatakan hal itu dengan sangat mudah tanpa memikirkan perasaannya

Tak

Tak

Tak

"Ayah,Ibu,Kakak Vana pergi sekolah dulu ya"

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang