Bab 3

31 5 1
                                    

"Nabilah kamu ikut keruangan saya"

"S-saya buk?" Ulang Nabilah saat bel pelajaran pertama berakhir tiba-tiba saja kepala sekolah datang dan memanggil dirinya

"Iya kamu,cepat ikut keruangan saya!"

"I-iya buk" Jawab Nabilah tertunduk,hatinya tiba-tiba saja merasa bimbang dan gelisah.dia merasa akan ada sesuatu yang menyulitkan dirinya

Keysa tersenyum licik saat melihat Nabilah yang pergi bersama kepala sekolah. Dia menolehkan kepalanya kebelakang dan memberikan acungan jempolnya pada Al yang ikut tersenyum puas

Vana mengernyitkan dahinya saat diam diam menangkap aksi Al juga Keysa.dia tersenyum miring merasa jika keduanya sedang merencanakan sesuatu yang buruk untuk Nabilah dan dia merasa senang jika memang benar keduanya berniat melakukan sesuatu kepada Nabilah

"Bagus,tanpa ikut campur Gue bisa lihat Lo menderita" Gumamnya dengan seringaian liciknya

Sedari tadi kedua tangannya tak berhenti saling menggenggam dengan peluh dingin di dahinya,jantungnya berdegub kencang saat tatapan intimidsi dari kepala sekolah serta guru-guru lainnya membuatnya semakin merasa takut

"Saya memanggil kamu untuk mendengar penjelasan kamu tentang berita ini"

"Sekarang bisa kamu jelaskan?" Tanya Guru tersebut meletakkan Handphonenya di hadapan Nabilah agar gadis itu bisa membaca berita viral di sekolah mereka


'Anak sekolahan siswa SMA  bernama Nabilah pergi ke clubing bersama seorang pria berumuran 40 tahu'

"I-ini gak benar buk.." Lirih Nabilah tidak percaya,Clubing?mengenal namanya saja Nabilah tidak berani jadi bagaimana mungkin dia pergi ke sebuah club bersama seorang pria tua?

"Berita ini sudah pasti,banyak saksi yang melihat kamu pergi bersama om-om menuju club" Cetus guru tersebut mengambil kembali Handphonenya"Saya akan memberitahu orang tua kamu untuk merundingkan masalah ini"

"J-jangan buk..." Nabilah terjatuh,dia berlutut dengan kedua mata yang berkaca-kaca "Berita itu palsu buk!ibu bahkan gak melihat foto saya kan?ituhanya tulisan dan omongan yang gak benar dari orang lain buk.."

"Kamu mau bilang saya berbohong begitu!?"

"B-bukan gitu buk.." Nabilah tak lagi bisa berkata-kata,dia hanya bisa menangis dan memohon agar guru tersebut mengerti dan paham jika dia tak pernah melakukan hal seperti itu

"Sekarang kamu keluar, bersihkan lapangan sekolah sampai jadwal sekolah selesai!" Tegasnya lalu bergegas menyeret Nabilah keluar dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan Nabilah yang terus menangis

"Kenapa ini?kenapa hal kayak gini bisa terjadi sih?hiks..siapa yang fitnah aku"
Lirihnya menangis dan terisak,berjalan menyusuri koridor menuju taman depan sekolah

"Eh eh ada perempuan simpanan om-om nih disini,pergi yuk gaes!"

"Ayuk pergi dari pada bokap Gue di gondol juga sama dia"

Nabilah tertunduk, tangannya meremas kuat rok sekolah saat beberapa orang ditaman sana pergi meninggalkannya dengan tatapan jijik dan benci kepadanya.

Namun saat itu juga tiba-tiba saja segerombolan siswa mengelilinginya dan melemparinya dengan minuman,makanan bahkan kerikil batu yang kecil.

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang