Bab 2

11 4 2
                                    

Rintik hujan menemani setiap langkahnya yang terasa berat,wajah terlihat lesuh seperti awan yang mendung dan gelap Nabilah berjalan lemas menyusuri jalanan untuk pulang kerumah tapi semua itu harus terhenti saat dia melihat seseorang yang familiar sedang duduk bersama seorang gadis di depan Caffe tepat di sebrang jalannya

"Dia kan..." Gumamnya pelan ketika teringat dengan seseorang yang membawa pengaruh buruk bagi kakak keduanya.tangannya hendak merogoh benda persegi panjang itu dan menfoto pria yang sedang bersama seorang wanita yang bukan kekasihnya

Niatnya diurungkan,dia tak bisa mengambil kesimpulan dalam satu kali bukti.dia harus mengumpulkan banyak bukti tentang pria itu dan memberitahu kakaknya jika pria atau kekasihnya iti bukanlah pria yang baik

"Buk saya mohon maafkan anak saya!saya mohon buk!jangan keluarkan anak saya dari sekolah buk saya mohon!"

Kedua matanya melirik pada seorang wanita tua yang sedang berlutut pada seorang wanita berpakaian elegan dengan wajah yang memelas dan dibelakangnya terlihat seorang gadis yang juga di kenalnya

"Anna!" Kagetnya lalu berlari cepat sambil membawa sepedanya menghampiri Anna serta wanita tua yang merupakan Neneknya gadis muda itu

"Kakak!hiks..tolong aku" Tubuh gadis itu bergetar,dia memeluk erat tubuh Nabilah dengan wajah sembabnya"Aku gak salah kak hiks..aku gak berniat dorong Evelyn dari tangga..aku hiks.."

"Tenang..tenang Anna" Ujar Nabilah berusaha menenangkan gadis yang sudah seperti adik baginya sendiri,dia menatap tajam pada wanita kaya itu yang masih tidak memperdulikan Nenek tua itu

"Ayo nek bangun.." Paksa Nabilah membawa tubuh wanita tua itu untuk berdiri dan berhenti berlutut pada wanita tak berperasaaan seperti dia

"Saya sudah ingatkan jangan berteman dengan anak saya!kamu justru memanfaatkan dan melukai dia!sebagai balasannya lebih baik kamu keluar dari sekolah ini!"

"Kenapa anda begitu berpikiran dangkal?kenapa Anda semena-mena terhadap orang seperti kami?anda tidak bisa memutuskan sesuatu tanpa kepastian dari pihak lain.."

Ucapan dan keberanian Nabilah kepada wanita yang merupakan Marwah itu mengundang emosinya"Siapa kamu?!jangan ikut campur karena ini bukan urusanmu"

Nabilah menghela nafas panjang,kenapa di dunia ini begitu banyak orang yang bersikap egois?"Saya hanya ingin anda paham kalo yang anda lakukan ini salah,Anna tidak sengaja melakukannya kenapa Anda tidak tanya dengan Anna?"

Marwah bergeram kesal menatap tajam Nabilah "Saya tidak perduli!Lagi pula ini bukan urusan kamu!berhenti ikut campur atau kamu akan merasakan akibatnya!"

"Yang dibilang kakak itu benar ma!Anna gak sengaja" Seorang gadis yang merupakan Evelyn datang begitu keluar dari taxi bergegas menghampiri ibunya yang membuat keributan di depan sekolahnya

"Anna gak salah,dia dorong aku jatuh ke tangga itu terpaksa supaya aku gak kena beberapa besi yang jatuh dari atas karena kecerobohan orang yang memperbaiki sekolah ini" Evelyn menjelaskan dengan nafas tak beraturan lalu berjalan menghampiri Anna dan Neneknya

"Anna,Nenek maafin Mama aku ya?" Anna hanya mengangguk masih dengan sesenggukan akibat menangis tadi

"T-tapi nak,i-ibu kamu memu--"

"Gak ada yang memutuskan,saya yang merasakan dan saya juga yang memutuskan.Anna teman saya Nek dan dia akan tetap sekolah"

"Evelyn!" Karena kesal Marwah menarik tangan Evelyn menjauh dari Anna"Kamu apa-apaan sih!?kenapa masih membela anak miskin ini hah!?"

Evelyn mendengus kasar lalu menepis tangan Marwah dari bahunya"bisa gak sih Mama gak hilangin orang orang yang aku sayang lagi?aku mohon.."

Marwah tertegun mendengar lirihan itu,Evelyn menatap nanar pada ibunya lalu beralih menatap Nabilah yang masih memegangi sepedanya yang sudah kacau"Kak maafin juga ya sikap mama aku tadi,makasih karena kakak bantuin Anna tadi"

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang