Epilog 02

221 21 0
                                    

setelah mengaktifkan google maps tersebut renjun pun memasang sabuk pengaman dan melajukan mobil ke luar sekolah

"ternyata enak juga ya kalo punya mobil nggak perlu lari2 ngejar bus tinggal tancap gas nyampe deh kesekolah, jadi iri sama jaemin" ujar renjun

"btw ini google bener nggak si kok malah ke arah jalan raya padahal seharusnya kan lewat gang perempatan tadi, tapi yaudah lah toh gua juga nggak begitu paham jalan kepanti itu kemana" ujar renjun yang ke bingungan pasal si mbah google mengantarkannya kearah yang entah kemana namun renjun tetap mengikutinya pasal ia sendiri masi tidak tau dimana jalan yang benar untuk menuju panti

"nyalain lagu ah, biar nggak sepi kek hidup gua" ujar renjun kemudian menyalakan musik milik boygroup favoritnya itu setelah selesai ia pun menancap gas sedikit lebih cepat agar dapat sampai tujuan dengan cepat namun saat di perjalanan renjun tak sengaja melihat pedagang kaki lima yang menjual semacam boneka dan di dalamnya ada boneka mommin kesukaanya niat hati ingin berhenti namun saat menginjak rem mobil tak kunjung berhenti dan terus melaju, renjun pun panik ia bingung harus apa pasal ia benar2 tak pernah ada di situasi ini sementara itu na jaemin yang tengah mengikutin renjun sendari tadi pun bingung dengan mobil yang renjun kendarai pasal mobil itu bergerak kesana kemari seperti mobil2lan yang biasanya ada di trans studio itu loh

"ini sih renjun bisa naek mobil nggak yah kok mobilnya oleng kesana kemari sih jadi bingung" ujar jaemin masi berusaha positif thinking

"aduh jadi khawatir apa gua telfon si kun aja yak, kayaknya iya harus" ujar jaemin kemudian menghubungi kun dan yang lainnya melalui walkie talkie yang sudah di pasang oleh kun tadi

"WOY"ujar jaemin berteriak

"anjim gua kagak budek kali gausa teriak dongo" ujar haechan kesal pasal jaemin terus berteriak di walkie talkienya padahal jaemin tau kalo walkie talkie milik haechan di pasang tepat di telinganya kan jadi budek haechan kalo gitu terus

"ya maap, gua lupa kalo walkie talkie lu di telinga hehe"ujar jaemin dengan wajah tak bersalahnya

"udah udah, kenapa na ada masalah" tanya kun pada mahluk tak berakhlak itu

"ohh itu gua mau nanya renjun bisa naik mobil kagak si" tanya jaemin yang melihat mobil renjun seperti kehilangan arah

"enggak mungkin jaem orang gua udah yang ngajarin dia naik mobil tiap hari" ujar haechan

"tapi-   omongan jaemin terputus kala ia melihat mobil yang renjun kendarai menabrak pohon dan menciptakan suara yang cukup keras hinggah terdengar sampai walkie talkie yang jaemin kenakan

"jaem itu suara apaan keras banget kek suara mobil nabrak" tanya chenle setelah hening beberapa detik

"mm-mobil yang renjun pakek nabrak p-pohon" ujar jaemin kemudian segera turun dari mobil dan pergi ke arah renjun dan membawanya pergi dari sana

"l-lu ngomong apa jaem m-mobil renjun n-nabrak p-pohon yang bener ah nggak lucu becanda lu tau nggak" ujar kun yang tak percaya

"enggak kun dia bener maps yang udah kita atur hilang kontak" ujar mark yang melihat maps dari mobil milik jaemin hilang dari radarnya

"jaem na jaemin jawab gua mau ngomong jaem" ujar kun mencoba menghubungi jaemin

"jen kita hilang kontak sama jaemin" ujar haechan melihat bahwa walkie talkie milik jaemin hilang dari radarnya

"kayaknya gua tau bang jaemin dimana"ujar jisung yang membuat semua orang yang berada disana menoleh

"serius dimana sekarang"tanya jeno panik

"di rumah sakit ****** jalan *****" ujar jisung membuat jeno segera mengendarai mobilnya di ikuti oleh kun dan yang lainnya

Skip rumah sakit


Benci Tapi Sayang  -Kunren (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang