Eps 08 : Jati Diri

3 0 0
                                    


Dengan cepat kabar Prigel yang menjadi Buronan, menyebar ke ibu kota, membuat maha raja dan maha ratu risau, karena takut akan putrinya yang di Sandera oleh Prigel.

Sementara itu Mizu berusaha keras melarang Prigel pergi ke desa, namun

karena Prigel tidak tega melihat hal Susy kelaparan, Prigel memutuskan untuk mengunjungi desa terdekat, dengan cara bertaruh.

"bagaimana caranya" tanya Sury

"apa yang kamu rencanakan" tanya Destiny

"lihat saja nanti"

Kami pun berhenti sejenak, untuk mengisi air perbekalan kami, sementara itu, aku Bersama Destiny berjalan berdua

"yakin kamu akan pergi ke desa tersebut" tanya Destiny dengan khawatir

"iya, lagi pula kita tidak bias seterusnya menahan lapar, bukan ?"

"apa yang kamu rencanakan, apa yang kamu taruhkan ?"

"entahlah, tapi yang jelas aku harus melakukan ini, aku pikirkan nanti, aku titipkan rombongan ini padamu, lihat" Prigel pun menunjuk pohon raksasa, dan berlari menghampirinya.

"ini pohon yang tua ya" ucap Destiny

"mari kita ukir nama kita"

"boleh juga" ucap Destiny

Setelah mengukir, Prigel dan Destiny kembali ke rombongannya.

"kalian semua kemari, kita akan berpisah, Sury akan ikut aku untuk mengambil makanan, Mizu dengan lainnya ikut Destiny ke istana, mengerti" ucap Prigel

"jadi kakak, tetap akan pergi ke desa itu"

"iya, aku titipkan Destiny padamu"


Sementara itu Malaikat Relap sedang mendekati Desa yang Prigel tuju.


Usai berpisah aku Bersama Sury berjalan menuju Desa terdekat untuk bertaruh mendapatkan makanan.

Jauh di atas Langit tempat Para Dewa dan Dewi, sedang duduk terdiam menunggu kedatangan, Dewa Pencipta, Meja bundar raksasa pun memenuhi langit.

"kedua kalinya aku duduk disini" ucap Dewi Dwi.

"begitu ya, sepertinya ini pertama kalinya, seluruh kursi terisi, jika para penghuni dunia tahu mengenai ini, ini akan menjadi kabar yang menggemparkan"

"pasti mereka akan segera tahu, cepat atau lambat, karena penghianat ada di antara kita."

Dari atas turunlah cahaya menyilaukan berubah wujud dan menampakkan diri.

"luar biasa kalian, sampai harus membuatku turun kemari"

48351 Dewa dan Dewi berdiri lalu menundukkan kepala, sebagai bentuk penghormatan.

"dimana para malaikat, beri mereka kursi dan suruh mereka kemari" Ucap Dewa Pencipta ke Dewi kemakmuran yang berada di sampingnya.

"siap, MahaDewa"

Lantai tempat meja bundar pun bergerak ke atas, dan memberikan ruang untuk membentuk meja bundar di bawah, kursi pun terbentuk dengan sendirinya, cahaya merona pun membuat seisi ruangan tersebut kehilangan pandangan, namun sesaat para malaikat sedang berdiri dengan hormat ke para Dewa dan Dewi, juga MahaDewa.

"Berapa jumlah mereka" tanya MahaDewa

"untuk sekarang berjumlah 9749 MahaDewa"

"berkurang..., atau berhalangan..." tanya MahaDewa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang