makan

54 18 5
                                    

Zidan pun mengakhiri siniar perdana mereka dengan sedikit senyuman yang diarahkan kepada Deya. Gadis itu pun membalas tersenyum dengan lebar, ia senang, di tengah-tengah hubungannya dengan tugas, Zidan datang menyelamatkannya dari rasa jenuh.

"Thanks ya Zid." Ucap Deya dan tak sadar bahwa senyumannya semakin lebar.

Ah, rasanya terlalu menyilaukan bagi Zidan.

"Apaan si lu," Zidan menaikkan intonasi bicaranya dan langsung membuang muka.

"Sama-sama." Lanjutnya pelan.

Deya tidak mendengarnya, tentu saja, Deya hanya terkekeh dan berkata bahwa ia akan ke dapur mencari makanan, tak lupa Zidan menitip untuk di ambilkan onigiri  yang ia beli di mini market kemarin malam.

Setelah Deya pergi keluar ruangan, Zidan mengacak-acak rambutnya frustasi. Sungguh, apakah menjadikan Deya teman berbicangnnya di siniar adalah pilihan tepat? Ia tidak bisa mengontrol perasaannya sendiri kalau Deya berada di dekatnya.

Beberapa menit kemudian gadis berkulit putih tahu itu  berhasil membawa sebungkus  nasi kepal, D*ritos, dan dua buah kaleng minuman bersoda. Buru-buru Zidan merapikan rambutnya dan berjalan kearah sofa yang memang ia siapkan untuk istirahatnya dari awal membuat ruangan kerja itu.

Saat tengah menikmati nasi kepalnya tiba-tiba Deya bersuara.

"Bagi Zid."

"Apaan?! Ngga, ga boleh."

"Bagiii, dulu pas SMP lo sering ngasih makanan lo." Ujar Deya yang membuat Zidan melotot, dan makin melotot saat Deya berhasil merebut nasi kepal milik Zidan dan memakannya.

Ngga sampai habis ya, Deya masih tahu diri.

Dengan sisa nasi yang masih menempel sedikit di ujung bibirnya, Deya memberikan kembali nasi kepal milik Zidan.

"Buat lu aja."

"Eh? Kenapa?"

"Abisin."

Ayolah, bagi Zidan Deya adalah makhluk paling lucu yang ia kenal, mana mungkin ia tega membuat gadis itu kelaparan.

Setelah selesai makan Zidan langsung mengusap pipi Deya untuk menyingkirkan nasi yang tersisa.

"Makan yang bener sedikit dong, jorok banget."

Omel Zidan yang di hadiahi muka  ngambek dari Deya.

Tidak, ini tidak boleh terjadi, Zidan harus cepat-cepat mengusir Deya dari rumahnya sebelum ia mengatakan yang tidak-tidak kepada gadis itu.

"Mending sekarang lu pulang, kerjain tugas lu, makan, mandi, tidur," usir Zidan

"Biar ga nyusahin gua besok."

Ucapnya sambil mendorong Deya keluar dari ruang kerjanya.

"Zidan lo jahat banget!! Minum gue belum abiss!!" Teriak gadis itu dari luar ruangan tak lupa menggedor-gedor pintunya.


Snapstory  :

Thanks to huruharu for the manip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks to huruharu for the manip


Tsundere Podcast ー Woozi・DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang