how bout the intro?

61 18 8
                                    

Entah sudah berapa kali Deya menghela napasnya berat, bayangkan saja sudah hampir tiga jam Zidan mengotak-atik komputer dan segala macam peralatan yang Deya cuma tau namanya saja di hari minggu pagi.

Sekali lagi ya, minggu pagi.

Harusnya sekarang ia sedang berleha-leha di sofa ruang tamu sambil menonton acara kartun yang hanya ada di minggu pagi.

"Zid, masih gaboleh pulang nih?" Keluhnya sambil menidurkan dirinya sendiri di sofa.

"Ya lo sendiri yang bikin susah." Jawab Zidan tak acuh

"Eh kok gue? padahal gue ngangguk-ngangguk aja dari taー"

"Berisik," potong Zidan kasar, "mendingan lu dengerin lagi nih." Coba saja kalau bukan Deya yang berada dalam cerita ini, pasti si perempuan akan merasakan nyeri di ulu hati karena perkataan Zidan. Untungnya Deya sudah menghabiskan bertahun-tahun dilatih oleh Zidan dan ibunya untuk tidak ambil pusing atas sifat mereka berdua yang kadang menguji keimanannya.

Deya mengambil malas headset yang sengaja di serahkan padanya, jujur saja, lagu-lagu yang ia anggukki dari tadi sebenarnya sudah bagus-bagus, tapi entah mengapa pria yang berada di sampingnya ini malah menggeleng-geleng dan mengatai dirinya mempunyai selera lagu yang buruk. "Ini bagus sih, udah fix, mantap, ajib ini." Deya mengacungkan kedua jempolnya dan mengangguk-angguk memberikan isyarat bahwa musik ini sudah sangat cocok untuk intro mereka.

"Ah lu sih iya-iya aja, selera musik lu jelek banget." Zidan mengambil headset-nya sedikit memaksa. Alhasil membuat Deya merasa sedikit kesal, dia memang menyebalkan namun hari minggu ini tingkat menyebalkannya naik terlalu pesat???!!

"Zidan lo lagi kenapa sih?" Akhirnya Deya bertanya karena kelakuan temannya ini sangat amat menyebalkan di hari minggu pagi yang cerah ini.

"Ngga." Jawabnya singkat.

"Beneran?"

"Kemarin lu dianterin siapa?"

"Oh, Fernan?" Tanya Deya memastikan.

"Mana gua tau,"

"Kan lu yang dianter." Lanjut Zidan.

Deya mengangguk pura-pura mengerti, walaupun gaada hubungannya sama yang ia tanyakan di awal namun setidaknya Zidan membicarakan hal lain selain menghardik selera musiknya.

"Zidan, udah ya, gue mau tidur, ngerjain tugas, males-malesan di hari minggu," ucap gadis itu berusaha menghentikan Zidan.

"Ya terus intro kita gimana?"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tsundere Podcast ー Woozi・DahyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang