2🌜

8 3 1
                                    

Cuaca mendung di pagi hari memang paling enak sambil makan bubur hangat ditemani kerupuk, seperti Nazwa sekarang yang tengah menikmati bubur pinggir jalan.

Ia mengecek arlojinya ternyata sudah pukul 8 pagi ah bagi Nazwa tidak masalah telat sedikit toh ini demi tenaga nya untuk belajar di sekolah.

"Kok gaada angkot lewat si" monolog nazwa.

Terpaksa ia harus jalan kaki ke sekolahnya selama 10 menit lebih, kakinya terus berjalan hingga di depan gerbang sekolah Nazwa malah kena omel satpam penjaga gerbang.

"Duh mang ini darurat banget saya buru-buru mau ke wc" Nazwa terpaksa berbohong karena tak ingin ada guru yang melihatnya.

"Mana dulu?" Tanya satpam sambil tangannya bergerak depan belakang seperti sedang merokok.

Nazwa paham sekarang kenapa satpam ini tidak membuka gerbang dan malah mengomelinya ternyata harus ada sogokan terlebih dulu tapi Nazwa tidak punya rokok.

"Saya ga pernah ngerokok mang makanya gak punya rokok buat di kasih ke mang kasim"

Satpam itu tampak sedikit kesal "gaada rokok gabisa masuk, tunggu aja sampe guru BK dateng"

Andai Nazwa sudah lama bersekolah disini pasti akan Nazwa adukan perilaku satpam di depannya pada kepala sekolah agar di pecat sekalian.

"Satpam cungkring gak berperi kemuridan"

Nazwa tidak sadar ada seseorang yang berlari di belakang nya dan orang itu juga seperti tidak melihat Nazwa ada di depannya.

TING

Jidat Nazwa berbenturan dengan pagar besi di depannya sedangkan cowok itu jatuh terlentang setelah menabrak Nazwa dari belakang.

"Jidat gue!" Teriak Nazwa menutupi jidatnya yang mulai membiru.

Hebatnya Nazwa tidak pingsan setelah terbentur besi ia masih bisa berdiri tegak dan tidak oleng, begitu Nazwa berbalik menghadap cowok itu ternyata adalah Garil.

"Neng gak papa?" Tanya satpam itu membuka pagar sekolah.

Nazwa berlari masuk ke dalam sekolah sambil menutupi jidatnya menggunakan tangan kanan, beberapa orang yang ada di koridor menatap heran pada Nazwa.

Syukur nya tidak ada guru didalam kelas Nazwa jadi Nazwa tidak perlu mencari alasan terlambat datang ke sekolah.

"Kenapa wa?" Nissa bertanya

Tangannya perlahan di buka membuat Nissa kaget bukan main, jidat Nazwa benjol dan membiru.

"Buset Nazwa inimah harus di salepin hayu kita ke UKS"

Nazwa mencekal tangan Nissa yang hendak membawanya ke UKS "jangan nis gue gapapa ko"

Mau separah apapun keadaannya kalau menurut nazwa ribet ya nazwa tidak mau melakukannya.

Tak berapa lama Garil datang sambil tertawa menatap Nazwa seperti tidak mempunyai dosa, bukannya minta maaf malah tertawa di atas penderitaan Nazwa.

"Lo tau gak dit tadi ada cewek jidat nya nabrak tiang terus benjol dong" Garil menepuk-nepuk punggung Radit sambil terus tertawa

Mereka yang ada di dalam kelas tak mengeluarkan suara karena ini pertama kali nya seorang Garil tertawa tanpa sahabatnya, biasanya Garil hanya tertawa saat bersama sahabatnya saja.

Nissa yang tahu bahwa ini ulahnya Garil langsung melempar buku paket tepat mengenai wajah Garil.

"Garil cowok tolol sedunia bisanya ngetawain penderitaan orang doang!" Teriak Nissa tak takut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're Not Mine, But I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang