Pusing Katanya

3 0 0
                                    

Desember 2018


"Apa yang lebih buat pusing dari jadwal hari ini? akuntansi dan matematika dibungkus jadi satu berbonus Bahasa Jepang ahh mantap."
Jagat


"Hari ini penuh tantangan mengerikan di depan mata ketika fisika dan kimia jadi satu berbuah matematika di jam siang nanti astaga pusiingg."
Layung


━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
















08:00 AM

"Muka mu,"

Jagat dan teman-teman kelasnya kini tengah menunggu guru masuk kelas. Ia menoleh melihat salahsatu temannya.

"hah? kenapa?"

"Bersinar bagai rembulan bro," kata anak lelaki itu terkekeh pelan melihat wajah Jagat yang cerah.

"Hah? paan sih kau," balas Jagat lalu bermain dengan pena di jarinya.

"Serius dah,"

"Si sejarahwan." cicit Bayu yang duduk didepan Senja tanpa menengok kebelakang.

"houuuu... sokk suka sejarah emang nilai ulangan harian kemaren berapa?" sahut anak lelaki yang lain.

"Diatas delapan puluh." santainya.

"Nge bet nga tuh?" tanya Bayu.

PLAK

"Enak aja, belajar lah," Kesal Jagat.

Biarpun anak biasa dikelasnya Jagat termasuk siswa yang nilainya stabil, kalau pun pasti belajar walau hanya beberapa menit sampai jam.

"Hehehe canda brou candaa," cengir Bayu mengelus bagian belakang kepalanya yang baru saja kena geplakan.















━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━







08:00 AM

Layung duduk siap dibangkunya, hari ini teman seperbangkuannya ambil dispen karena Ekskulnya ikut lomba Seni bersama empat orang lain di kelasnya yang akhirnya kekosongan digantikan Pamungkas.

"ppsstt Yung,"

Layung membuka bukunya menulis tanggal disudut atas lembar baru, "kenapa?"

"Tumben cerah mukanya." heran Pamungkas.

"Yaiyalah cerah," sahut siswi yang duduk dibagian serong kanan depan.

"Biologi lover dia mah." sambung Samantha yang duduk didepan Layung.

"eleh nilai kuis kemarin berapa?"

"A plus dong." singkat Layung.

"Woaaaa keren, nyontek??" tanya Pamungkas lagi dengan nada mengejek.

BUGH

Semua menatap ke sudut kelas. Bangku Layung berada kedua paling belakang disudut kelas.

Pamungkas meringis memegang tangannya yang ditonjok Layung dari samping "aww.. hahaha canda Yung canda doang dihh sakit nih."








━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━










04:00 PM

Akhirnya Jagat sampai ditempat les dengan selamat dan beruntung karena hujan turun setelah ia sampai.

"Lesu gitu tadi pagi cerah."

"Akuntansi, pusing aku Sam." ucapnya sembari mengambil buku lumayan tebal dari tas nya.

Samuel meringis melihat buku apa yang dikeluarkan Jagat, "udah ini langsung balik?"

"Iya kek nya.."

"Makan ae nyok? sama yang lain di tempat biasa," ajak Samuel.

Jagat menimang-nimang "boleh deh bentaran makan doang aku,"

"Elah kenapa emang? ada acara kamu?"

"Ga sih mau ngerjain tugas, tadi kau tau sendiri si bapak kasih tugas begitu,"

Samuel meringis menatap Jagat dan merasa beruntung tak masuk kedalam jurusan yang sama dengan temannya yang satu ini meski memang Fisika dan Kimia menjadi hambatannya.

"Kerajinan kau."

"Prakarya kali ah."














━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━















04:00 PM

"Duluan Yung!!"

"Ya hati-hati Pam."

"Siap!"

Pamungkas pergi dengan motornya setelahnya kedua teman Layung datang dengan tiga bungkus batagor.

"Gila pusing bener sama algoritma," ucap Samantha sambil memberi Layung batagor pesanannya.

"Iya bener muka si payung sampe ditekuk gitu noh!"

Layung semakin cemberut mendengar ucapan Binar.

"Geprek yu?" ajak Samantha.

Binar mengangguk, "boleh lumayan laper gegara tadi."

"Yung?"

"Ikut aja deh pusing aku." jawab Layung.

"Yaudah hayuk!"




























━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

semangat itu harus
tapi kadang.. membosankan ya?

SEJAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang