Berbeda Nyatanya

0 0 0
                                    

Januari 2021



aku belum percaya

aku percaya sangat

aku tak takut

aku takut

aku rela harus gitu

aku pun begitu

aku rindu

bolehkah aku juga?










━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━





















"Wih apa nih"

"Bisa dimakan gak tuh"

"Buat apa ditaro disitu kalo ga bisa dimakan bego"

"Santuy mang"

"Kamu beli dimana?"

"Buat sendiri atuh"

"Bisaan euy enak ini"

"Pelan-pelan napa sih"

"tau tuh keselek baru tahu"

Seperti biasa kawan-kawan Jagat datang ke kontrakan miliknya. Biasanya mereka ada yang menginap kalau esok libur.

Hari ini Jagat gabut dan kebetulan ada bahan di dapur jadi ia membuat kue kering keju yang lumayan banyak.

"Tugas mata kuliah yang tadi lumayan rumit ya kan?" Tanya Jorji.

"Iya mana aku teh gak ngerti da." timpal Denis yang sedang duduk santai makan kue.

"Makanya belajar!" Sahut Jorji.

"Ealah bacot mu!" ejek Amar.

"ampun~"

"Kamj gimana Ja?" tanya Amar menatap Jagat yang sedari tadi bermain ponsel.

"Malem ini sih kayaknya." jawabnya singkat.

"Kayaknya." sambungnya.

"Rajin bener gak caya ah.."

"Dih alay kau!"

Kini Jagat sudah resmi menjadi penghuni salahsatu sekolah tinggi ternama yang sedang berjalan di semester pertengahan, semakin bertambah semakin lumayan bobot dan materi yang didapat.

Namun beruntungnya ia kuliah ditempat dan jurusan yang memang ia sukai, sedikit terbantu akan hal itu belum lagi kawan-kawan lain yang bisa diajak menjadi patner yang baik walau ia tak terlalu kenal dan tak terlalu dekat dengan mereka.

Jagat menatap toples kue yang tinggal setengah, "kue keju ya.."















━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━









"Wah apa tuhh"

"Liat aja sendiri"

"MAUUU!!!"

"Aku dulu"

"Enak banget"

"Mintaa"

"IHHHH INI ENAKKK!!!"

"Yung kamu kenapa heh? itu air matanya"

Layung datang ke kosan salahsatu temannya di kampus seusai jam mata kuliah terakhir selesai seperti biasa.

As always Layung tipikal orang yang menangis kalau makan makanan yang rasanya enak.

"btw.. semester ini semakin sulit aja ya," ucap Layung membuka percakapan sembari memakan mie buatan salah satu temannya.

"Iyalah ngga kerasa bentar lagi kita mau lulus." balas Kirana.

"Aku masih belum kebayang sama judul buat nanti apalagi kemarin daring setahun lebih." keluh Sela yang ikut mencomot Spaghetti buatan Kirana.

"Sama aja." sahut Ghina.

"Semester depan harus udah mulai kelihatan sekalian garap, bahaya keteter nanti." kata Layung nyeruput es susu strawberry nya.

"Iyalah.. apalagi semester depan kita dua kali ya, lumayan sekalian cari bahan." balas Kirana.

"Bener juga kata kating ya, ujung-ujungnya di garap disatu semester sebelum." sambung Ghina.

"Iyap betul mba." sahut Sela.

Menjadi mahasiswa on the way semester akhir membuat Layung lumayan kelimpungan ditambah dengan jabatan koor disalahsatu divisi organisasi kampus membuatnya bertambah pusing dan takut proker yang dibuat tim nya tak bisa tercapai.

Belum lagi sistem daring yang setahun lebih dipakai kemarin berakibat kacau materi yang dipahami dan kegiatan utama kampus lainnya tapi beruntung saat laporan kegiatan kerja lapangannya tak dipersulit.

"Yung mau nyoba?"

"dia mah coklat haters mana mau kalo keju udah abis itu hahaha..."























━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

tujuan kita sama
namun jalannya yang tak sama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEJAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang