Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attention : Ceritaini sama sekalitidak ada hubungannyadengankehidupan asli idol. Semuakarakter dan jalan hidupmerekamurnihasilimajinasi author semata. Mohonpengertiannya ya ❤
Seorang anak laki-laki bertubuh tinggi baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas XI IPA-3.
Sehun mendudukan bokongnya di kursi paling belakang di baris paling kiri, dekat sebuah jendela. Ia menghela napas, sepertinya ia datang terlalu pagi.
Keadaan kelas masih sepi. Terlihat hanya beberapa kursi yang sudah di isi oleh tas-tas sekolah milik teman sekelas Sehun.
Tapi yah, sepertinya ini tidak terlalu buruk. Sehun bisa menyempatkan untuk mengistirahatkan kedua matanya setelah ia pakai mati-matian untuk belajar tadi malam.
Sehun menaruh tangan kanan nya diatas meja untuk ia jadikan bantal dengan wajahnya yang menghadap jendela sedangkan tangan kirinya ia jadikan penutup mata untuk menghalangi sinar matahari yang menyilaukan pandangannya.
Satudetik..
Dua detik..
Tiga detik..
Empatdetik..
Lima detik..
....
BRAK!!
Sehun terlonjak kaget. Ia terpaksa kembali ke alam dunia ketika hampir melangkah masuk ke alam mimpi.
Suara bising itu berasal dari luar. Lokasi lebih tepatnya pasti tidak jauh dari kelasnya.
"Jalan pakai mata! Kau buta, ya?!"
Suara makian itu terdengar sangat lantang. Dan juga, suara itu tidaklah asing di telinga Sehun.
Ia buru-buru beranjak dari tempat duduk lalu berlari-lari kecil hingga kakinya mengantarkannya ke luar kelas. Sehun sekedar penasaran dan ingin melihat kejadian ribut-ribut itu.