[1] SFU

398 46 6
                                    


Jungkook jatuh cinta diusianya yang ke sebelas tahun. Jatuh cinta pada sahabatnya sendiri—sebuah kisah yang sangat klise. Tetapi dia benar-benar mengalaminya. Kendati pada awalnya ia tidak tahu itu adalah perasaan cinta.

Jungkook tak tahu apa yang membuatnya begitu jatuh cinta?; suara manis lelaki itu, pipi nya dan hidung kecil pria itu yang akan memerah ketika musim salju datang dan bahkan ketika pria itu tersipu, matanya yang menyipit ketika ia tertawa begitu lebar, ataukah hanya karena pria itu adalah Park Jimin? Teman nya sejak ia kecil hingga ia beranjak dewasa.

Ia pikir alasan paling terakhir merupakan alasan yang paling tepat, ia sangat mencintai Jimin-nya hanya karena pria itu adalah Park Jimin,itu saja. Jungkook pikir ia takkan pernah berpindah hati, takkan pernah berpaling dari Jimin.

Busan dan laut adalah urutan kedua-dan ketiga untuk hal yang paling ia sukai setelah Jimin. Ketika kecil dahulu, ia sangat sering bermain kesana bersama Jimin. Menurutnya laut dan Jimin merupakan perpaduan yang sangat sempurna. Keindahan dan ketenangan yang luar biasa.

Jimin akan selalu menangis ketika ia dengan sengaja menghancurkan istana pasir yang telah susah payah Jimin bangun. Jimin akan menangis ketika Jungkook dengan sengaja meninggalkannya diam-diam ketika mereka tengah bermain bersama.

Jungkook suka, Jimin terligat sangat menggemaskan ketika ia menangis dan berteriak memanggil-manggil namanya. Kendati hatinya sedikit nyeri ketika Jimin menangis terlalu hebat-dia kan hanya ingin bermain-main?

Dan ketika Jimin melakukan hal yang demikian, Jungkook akan segera keluar dari persembunyiannya dengan senyuman tengilnya-kemudian berlari dan memeluk Jimin dengan begitu erat dengan tangan kecilnya, lalu ia akan berbisik "Aku disini" katanya, kemudian Jimin akan berhenti menangis dan mereka akan berakhir berpelukan disana-kemudian berjalan saling beriringan ketika mereka harus kembali kerumah.

Jungkook yang berumur sebelas tahun masih belum paham benar dengan perasaan apa yang ia milikki untuk Hyungnya itu. Ia pikir itu adalah perasaan biasa-perasaan dari seorang sahabat kepada sahabatnya. Namun ketika ia beranjak dewasa dan ia mulai mengerti arti dari perasaan tersebut, ia tahu ia telah salah menilai perasaan nya saat dulu.

Ketika mereka beranjak dewasa, mereka berdua kemudian semakin jatuh didalam kubangan lumpur yang sangat manis -banyak orang menyebutnya dengan kata 'cinta', bahkan ketika mereka memiliki banyak orang baru yang masuk kedalam hidup mereka seiring berjalannya waktu, tak sekalipun keduanya tampak menjadi dua orang asing seperti persahabatan kebanyakan orang yang tak bertahan lama dan kemudian hanya menjadi orang asing.

Jungkook selalu berangan-angan untuk menghabiskan seluruh hidupnya bersama Jimin, ia pikir hidupnya takkan begitu indah tanpa kehadiran Jimin disisinya.

Namun takdir tetaplah takdir, Jungkook pikir takdir begitu jahat padanya dan juga dengan Jimin. Ia masih mengingat bagaimana Jimin menangis namun bibir pria itu tetap tersenyum ketika ia harus melambaikan tangan untuk sebuah perpisahan yang tak pernah ia inginkan.
Jungkook harus meninggalkan Busan, meninggalkan Jimin, laut, dan kisah mereka disana.

"Tunggu aku kembali, Jimin" Jungkook kemudian memberanikan diri untuk mencium bibir plum milik Jimin untuk pertama kalinya disebuah toilet di stasiun kereta. Keduanya menikmati ciuman tersebut-saling melumat dengan penuh cinta bukan sebuah rasa nafsu. Jungkook dapat merasakan rasa asin ketika air matanya dan juga Jimin ikut menjadi pemanis dari pahitnya sebuah ciuman perpisahan mereka.

Jungkook tersenyum manis ketika ia mendapati Jimin mengangguk dengan senyuman yang masih setia terpatri diwajah manisnya-meskipun laut dikedua maniknya tengah bergelora.

"Aku menunggumu pulang, bahkan jika aku harus menunggu hingga akhir hidupku" Kalimat itu adalah kalimat terakhir yang Jungkook dengar dari bibir Jimin secara langsung, ketika ia harus segera pergi karena jam keberangkatannya hampir tiba.

Pelukkan erat menjadi ucapan selamat tinggal ketika ia harus dengan berat hati ia pergi dari sana.

TBC.

Note:

Guys ini smga jadi short story aja yah haha, karena untuk selingan hotaru ajaa😳 Semoga happy end hahaha🤣

Six Feet Under || KM [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang