Kak! ; 14

4K 611 8
                                    





∅™~






Ketika Lisa sedang asik menyantap sarapan nya seorang maid menghampiri si gadis dengan sebuah kotak terbungkus kertas coklat, ukurannya tidak terlalu besar, dan Lisa bisa menyimpulkan bahwa itu adalah sebuah paket. "Ada sebuah kiriman untuk anda, baru saja sampai, tapi tidak ada keterangan mengenai alamat si pengirim." Jelasnya sembari menaruh paket itu di hadapan Lisa.

Lisa hanya menggubris dengan sebuah anggukan kecil gadis itu kembali menyantap sarapannya tanpa menghiraukan isi dari paket tersebut. Aneh bukan? Ada sebuah kiriman padahal Lisa tak memesan sesuatu secara online, alamat si pengirim juga tidak tertera disana.

"Buka itu." Titah Lisa pada salah satu maid, jika di hitung sudah 3 kali ia menerima paket misterius dengan isi yang tak terduga tentunya, gadis berponi itu masih penasaran dengan kejutan apa yang akan menyambut paginya.

Astaga! Pekik maid yang Lisa suruh untuk membuka kotak tersebut, matanya membulat sempurna, hampir saja ia melempar kotak tersebut di hadapan nona mudanya, sebelum Joon Hyuk dengan sigap menahan pergerakan tangan maid itu.

Bangkai tikus tanpa kepala. Sepertinya tikus malang ini baru saja di bunuh karena darahnya masih terlihat keluar dari rongga leher hewan malang ini. Lisa hanya tersenyum miring beda dengan Joon Hyuk yang nampak sangat khawatir pasalnya ini sudah ke 4 kalinya jika ia hitung.

"Siapa yang mengantarkannya?" Tanya Joon Hyuk. "Kurir pengantar barang seperti biasa tuan."

"Apa langkah yang akan kau ambil selanjutnya, Nona?" Si pria mendudukkan tubuhnya di hadapan Lisa, gadis itu hanya menanggapinya dengan santai setelah itu ia kembali menyesap susu hangat di mug kuning kesayangannya.

"Apa lagi, biarkan saja seperti itu, jika dia sudah berani mengirimkan bom, baru aku akan menindak lanjuti masalah ini." Joon Hyuk mendongak tak percaya ingin melempar protes tapi lebih dulu ponselnya berbunyi, ada sebuah pertemuan penting pagi ini dan paket tersebut membuat Lisa benar benar kehilangan moodnya. Sial!

"Jangan terlalu santai dalam menyikapinya, kau bisa kecolongan." Tutur Joon Hyuk was-was.

•••

"Lisa-ya, apa kabar maaf paman tidak bisa berkunjung. Kau tau paman sangat sibuk bukan." Jae Wook pria dengan status sebagai pamannya itu terlihat sangat munafik bahkan dari kata-kata sampah yang keluar dari mulutnya. "Aku turut berdukacita, tapi bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi, dan hanya kau dan adikmu yang selamat."

Lisa memasukan tangannya kedalam saku celana yang gadis itu kenakan, manik hazel nya menatap intens sang paman dengan maksud meremehkan, apa tak ada pertanyaan lain? Karena hampir semua orang selalu menanyakan hal yang sama setelah itu pertanyaan mereka selalu mengerucut pada simpulan yang memuakkan 'anak pembawa sial'

"Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang tak terduga untukku dan Haruto. Aku tak menyangka banyak tikus tikus penjilat di dunia ini, dan sebagian dari komplotannya sudah menjadi bangkai." Jawab Lisa dengan nada penuh keangkuhan, gadis itu melenggang pergi dengan bungkukan sopan karena bagaimanapun Jiyong tak pernah mengajarkannya untuk berlaku tak sopan pada yang lebih tua.

Jae Wook melonggarkan dasi yang mencekik lehernya, tamparan keras baru saja mengenai harga dirinya. Bisa biasanya keponakannya itu mempermalukan dirinya di depan para kolega bisnis yang bahkan saat ini menatanya dengan sorot meremehkan, sorot yang paling membuat ia murka dan merutuki kelakuan keponakannya itu.

"Aku ingin menemui, Appa." Pinta gadis berponi itu pada sang supir. Moodnya benar-benar hancur hari ini, sesulit ini menjalani hidup dengan banyaknya rival yang ingin menghancurkan mu, kuatnya roh jahat yang tinggal di dalam hati manusia membuat mereka lupa untuk apa mereka diciptakan.

•••

"Maaf, aku tak mengajak haruto, karena ini terlalu mendadak, tiba tiba saja aku sangat merindukan kalian." Lisa mematung dengan manik sendu menatap pahatan wajah dalam bingkai foto yang tersimpan rapi dalam lemari kaca di hadapannya. Gadis itu tersenyum walau kini dalam hati ia menjerit.

Rasa rindu yang bahkan takkan pernah terbalaskan karena seseorang telah membawa pergi penawarnya, sebuah dendam yang dibarengi rasa sakit membuat hati Lisa membeku untuk menunjukkan cintanya pada semua orang, hatinya benar-benar mati rasa untuk sekedar mengatakan aku menyayangimu.

Bahkan terkadang ia lupa bahwa gadis itu masih memiliki Haruto disampingnya, tapi lagi lagi tamparan kenyataan yang selalu membangunkannya, mungkin Lisa tak punya cinta untuk dirinya sendiri, mungkin gadis itu tak memiliki rasa sayang untuk dirinya sendiri tapi ia mencoba untuk memberikannya pada Haruto.

Bahkan jika hatinya sudah membeku, bahkan jika rasanya sudah mati, semua itu tak berlaku untuk Haruto, karena nyatanya hati yang Lisa miliki saat ini hanya untuk Haruto seorang, makhluk kecil yang selalu Lisa perjuangankan kebahagiaannya, mahkluk kecil yang akan memanggilnya Mommy, makhluk kecil yang akan datang padanya, mahkluk kecil yang akan merepotkan dan mahkluk kecil yang akan membuat Lisa terjaga sepanjang malam.

Cinta? Sayang? Seseorang yang mengajarkannya bagaimana cara mencintai dan dicintai, seseorang yang mengajarkan bagaimana cara menyayangi dan disayangi seseorang itu telah pergi. Lisa hanya bisa mempraktekkan rasa itu pada Haruto, tapi tidak untuk dirinya.

Lisa hanya tak ingin merasakan bagaimana dicintai dan disayangi, rasanya sangat sakit jika orang itu sudah pergi, ketergantungan akan sosoknya, suaranya dan Segala hal tentang orang itu akan membuat mu benar benar gila.

Jadi hargai setiap detiknya karena di detik selanjutnya kau tak tahu apa yang akan terjadi.



Votment
Balong leutik
11 . Jan . 2021

Lisa Noona [✓] | H2L ^ JaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang