R A I N A

05🌻

"Mama anakmu yang gudluking pulang" Teriak Kiana yang baru pulang dari sekolah sambil mencium punggung tangan mama nya.

"Astaga suara kamu kek gak cewek feminim aja" kritik Ami,mama nya Kiana.

"Gakpapa yang penting gudluking, Kiana ke kamar dulu" pamit Kiana sambil menaiki tangga menuju kamar nya.

Sesampai dikamar Kiana merebahkan  dirinya sejenak lelah bergelut dengan pelajaran hari ini.

Kiana teringat sesuatu hari ini bertepatan dengan janji Radit akan mengajari nya.

"Tuh kan lupa, dasar bego" Kiana mengumpati dirinya sendiri.

Segera Kiana mengambil ponsel nya dan mengetikkan sesuatu untuk Tesya.

Tesya Belina

Tebe minta nomor Lio dong

0821*******

Thx u.

Lio dan Tesya sepupuan, Kiana ingin meminta nomor Radit ke Lio, setelah Kiana mendapat kan nya dia segera mengirim pesan kepada Radit.

Radit Immanuel Wijaya

Dit sesuai kesepakatan hari ini Lo harus ajarin gue buat olimpiade.

Ck, nyusahin aja Lo

Sharelock biar gue kerumah Lo sekarang.

Harus ya dirumah gue kek gaada tempat lain aja.

Mau lo dimana gue turuti

Radit membagikan lokasi terkini.

"Ma Ana pergi bentar,minjam mobil"

"Mau kemana baru juga pulang sekolah"

"Biasa urusan anak muda, Babay mama" pamit Kiana setelah bersalam dengan mama nya.

Tibalah Kiana di depan rumah minimalis bergaya Eropa dengan pembatas pagar yang menjulang tinggi, Kiana takjub melihat nya itu akan jadi rumah impian masa depan Kiana kelak.

"permisi" terik Kiana

Seorang berseram putih navy membuka pagar untuk melihat siapa yang datang "Nyari siapa non"

"Rumah Radit Immanuel pak?" Tanya Kiana memastikan siapa tahu dia salah alamat.

"Iya non masuk sini bapak antar sampai kedalam" ajak satpam.

"Pacarnya den Radit ya?" Tebak satpam itu.

"E--ehh enggak pak teman" ucap Kiana gugup. Wait kenapa Kiana gugup saat ditanyai masalah begini.

Radit menemui Kiana didepan setelah  dipanggil oleh satpam tadi.

"Masuk, anggap aja gak rumah Lo" perintah Radit.

Kiana mengikuti Radit toh akan membantah kalau ini memang bukan bukan rumahnya percuma saja.

Setelah 2 jam Radit mengajari Kiana akhirnya Kiana bernafas lega, sejujurnya kepalanya pusing jika harus belajar begini tapi ini demi Ariel ingat diotak Kiana hanya ada nama Ariel Ariel dan Ariel. Dasar bodoh.

"Pulang Lo sana uda mau malam" usir Radit.

"Iya elah gitu amat ngusirnya"

Setelah di depan pintu rumah Radit Kiana melihat ada mobil yang baru masuk ke area rumah Radit dan seorang perempuan paruh baya keluar lalu menghampiri mereka.

"Ehh ada tamu" senyum mama Radit yang membuat Kiana tekjub melihat betapa cantik nya wanita di depannya ini.

"Tante" salam Kiana canggung.

"Pacar Radit?"

"Enggak Tante, cuma teman" balas Kiana bertambah canggung.

"Teman atau teman?"godanya.
Kamu itu baru perempuan pertama Lo yang dibawa Radit kerumah, biasa lah Radit orang nya kaku, cuek,dingin mana ada yang berani dekat sama dia,tapi aslinya dia baik,penyayang" ucap mama Radit panjang lebar.

"Iya Tante Radit orangnya cuek,dingin seantero sekolah juga uda tau" senyum Kiana takut takut Radit menatapnya tajam.

"Ah iya kamu namanya siapa?"

"Kiana Tante"

"Nama nya cantik sama kayak orang nya" puji Ratna mama Radit yang membuat Kiana senyum malu.

Radit hanya menyaksikan dua insan didepannya berkenalan seolah melupakan nya yang juga ada disitu.

"Tante Kiana pulang dulu uda mau malam"

"Hati-hati sayang,sering sering main kesini Tante selalu kesepian dirumah kalau kamu ada pasti ramai"

"InsyaAllah Tante assalamualaikum" pamit nya yang dijawab oleh mama Radit.

"Radit uda kek tembok ya ma gak dianggap" protesnya setelah mobil Kiana menghilang dari penglihatan.

"Hahaha maaf sayang habisanya Kiana orang nya asik diajak ngobrol,sering sering ajak dia main kesini"

"Radit gak kenal siapa dia"
Memang benarkan Radit tidak kenal siapa Kiana,kelas berapa dia, dimana rumahnya,yang Radit tahu dia cewek yang tiba tiba datang kepadanya ingin minta ajari belajar untuk olimpiade,udah itu saja. Oh iya Radit juga tahu dia satu sekolah dengan Ana.