13. Akan Aku Jemput Dengan Helikopter

26 2 5
                                    

Setelah 3 hari kepergian Mel dan Sol yang mereka rahasiakan, Sol sepertinya lupa menelepon Jimin, hingga Jimin mencarinya."Hey Jimiiiinieeee.... matamu bengkak... habis nangis yaaa?" goda Namjoon"No...." jawab Jimin cepat. Tapi tak berapa lama ia pun menangis lagi... "Huwaaaaaww... Sol sudah 3 hari gak bisa dihubungi...." tangis Jimin pecah."Oh.. cup cup...cup... Ke mana Sol?""Urusan bukunya... berpindah tempat terus katanya.""Thats why aku belikan satelite phone buat Mel biar gak ada alasan dia gak bisa ditelepon di tengah laut!""Aku seharusnya membelikan itu untuk Sol!""Hihiihi... aku menelepon Mel dulu ya... Jangan menangis lagi baby Jiminiiie..." lalu Namjoon menelepon Mel di hadapan Jimin yang menitikan air mata melihat Namjoon tersenyum bahagia memegang teleponya."Hello... hello... who is this? Can i talk to Mel?" tanya Namjoon"Oh... Mel is taking a shower, sorry aku angkat teleponnya. Ada pesan?" jawab suara seorang perempuan mewakili Mel."Sol?" tanya Namjoon heran karen ia mengenal ini suara Sol."Oh... uugh.. Namjoon? Eeeehhh.... aku bisa jelaskan... Jangan beritahu Jimin. Please..."Jimin yang sedang bersedih tentu tidak budek, ia mendengar jelas Namjoon menyebut Sol kekasihnya."Sol? Berikan teleponnya pada aku sekarang!" teriak Jimin sambil merebut telepon itu dari Namjoon. "Sol, apa ini kamu sayang?" tanya Jimin berteriak."Yeah ... hallow baby? Aku di sini.... menemani Mel. Let me explain it to you baby. Aku bisa jelaskan..""Oh.. Sol you so grounded! Kamu sangat bersalah Sol!" teriak Jimin marah."Baby dengar dulu...Aku butuh di sini untuk suatu hal.. buat menginspirasi bukuku selanjutnya baby... I wish you were here...""Baby... kamu bohong sama aku! Kamu bilang urusan buku, tempatnya pindah-pindah. Aku pikir kamu promo buku di beberapa negara lagi!""Baby ini emang buat buku aku.. aku gak bohong... aku mencari inspirasi yang gak biasa. Aku minta ikut Mel untuk ke sini. Dan memang iya.. kita selalu berpindah tempat, karena kita di atas kapal laut." Cerita Sol."Besok aku jemput dengan helikopter seperti Namjoon dulu menjemput Mel!""No... jangan sayang... aku butuh di sini untuk mengalirnya ide-ide aku.""Kamu tau kan beberapa waktu lalu kapal Mel terbalik karena badai, aku gak tau bagaimana aku bisa menghadapinya kalau itu terjadi sama kamu... aku bisa gila!" teriak Jimin."No sayang, kata Mel ini bigger ship. Don't worry sayang... "bujuk Sol mendengar Jimin mulai menangis. "Please don't cry baby...""Kenapa kamu gak telepon aku selama 3 hari?" tanya Jimin dengan judes."Rencananya hari ini karena aku baru tau kalau Mel punya telepon ini sayang.. maaf yaaa.. honey baby.. Mel sudah selesai mandi. Biarkan Mel ngomong sama Namjoon dulu ya nanti kita lanjutkan...""Okey..." sahut Jimin pelan."Hay.. baby.. maaf aku tadi mandi dulu...""Hey, bagaimana ini bisa terjadi? Kamu mengajak Sol ke sana? Bukankah di sana berbahaya?""No.. ini aman. Dan kita memakai kapal yang lebih besar. Sol memintanya agar aku mengajaknya. Ia ingin adventure untuk mendapatkan ide untuk bukunya," jelas Mel."Ya tapi kalian menyembunyikannya dari kami, itu yang salah sayang... Jimin sangat khawatir.""Apakah menurutmu jika Sol izin yang sebenarnya Jimin akan memberikan izin?""Pastinya tidak!" jawab Namjoon mengalah."Katakan pada Jimin di sini sangat indah dan cuaca mendukung, dan lautnya bersahabat tidak seperti di laut Arctic.""Ya nanti aku katakan , sekarang ia sedang menangis."Tak berapa lama datang lah Jin, Jhope dan Suga bersama para kekasih mereka."Ada apa ini kenapa Jimin menangis?" tanya Jin"Hyung tau gak kenapa Sol gak menelepon aku? Itu karena Sol sedang bersama Mel! Diatas kapal di laut Alaska," jelas Jimin sambil sesegukan dan Jin hyung memeluknya."Namjoon, Are you talking to Mel?" tanya Ella kekasih Jin. "Can i talk to her?""Oh sure..here" kata Namjoon sambil menyerahkan teleponnya pada Ella"Hay Mel.... woooow... you guys having fun with out telling us... ahaaaahhahah...""Salam dari aku Ella, untuk mereka," kata Sashy."O... next time aku pasti ajak kalian, Ella, Jean dan Sasy..." jawab Mel."Iya dong semua orang perlu dokterkaan!" gelak Ella."Oh.. that's it... sudah cukup ngopmongnya...!!" sahut Jin sambil merebut telepon itu dari tangan Ella. "Jangan pernah berpikir untuk ikut pergi ke tengah laut tanpa bilang aku! Your job is a big adventure for me! Jangan kamu tambah lagi aku harus jantungan!!! Come on... ayo kita masuk kamar.... jangan pernah terinspirasi dengan kejadian ini.... AKu harus menghapus pikiranmu untuk menjadi dokter di atas laut."Hahahhaah... okey bosss" jawab Ella""Uuugh.. boys.. laut itu indah..."sahut Jean tak selesai dan ia langsung ditarik ke kamar oleh Hobbie."Dan kamu Jean jangan berpikiran seperti itu!!! Pekerjaanmu sudah sangat menakutkan untukku, jangan tambah lagi!!" Hobbie langsung menarik Jean masuk ke kamar."Sashy.. kamu tahukan kesukaanku... hanya berada di atas kasur bersamamu, jangan pernah punya cita-cita yang aneh..." kata Suga sebelum Sashy berkata apa-apa, bahkan baru saja hendak membuka mulutnya. Ia juga langsung ditarik ke dalam kamar oleh Suga."Aku sudah selesai dengan Mel.. kamu bisa bicara dengan Sol, Jimin," seru Namjoon sambil memberikan telepon satelit itu pada Jimin. "Take your time!""Hallow... sayang... aku baik-baik saja.... kasur kami di sini besar dan empuk, makanan kami sangat sehat... pemandangannya sungguh indah. Cuaca sangat indah, aku bahkan bisa mencium wangimu dari sini.." goda Sol berusaha tampak bahagia dan menenangkan hati Jimin."Aku gak tau lagi ya ngomong apa sama kamu Sol! Aku marah padamu karena gak jujur soal pergi ini. Aku gak akan mengizinkannya!" nada Jimin masih tegang."I need this baby... kamu harus lihat aku sudah menemukan 5 ide cerita untuk novelku nanti. Baby be strong for me... Jangan marah lagi. Aku tahu aku salah. Kamu boleh menghukumku nanti di rumah," bujuk Sol memelas."Aku gak merasa memiliki hak atas diri kamu?""No baby, aku mencintaimu sayang. Aku milikmu dan kamu milik aku.""Aku khawatir kamu kenapa kenapa... aku gak bisa kehilangan mu. Kamu melalaikan izin denganku. Kamu gak meminta izin! Apa arti aku buatmu? Tak cukupkah aku berharga untukmu? Kesalahan kamu cukup berat Sol!" Jimin marah dan setengah menangis."Ya sayang aku bersalah, aku tak berpikir jika kamu akan begitu khawatir. Aku memang salah.Jimin mencintai Sol dengan sepenuh hati. Ia takut kehilangan Sol. Ia tahu pacarnya ini sangat mandiri dan keras kepala, Sol juga pekerja keras. Tapi Jimin tetaplah lelaki yang butuh di hargai. Sol tau ia sedikit keterlaluan kali ini.

The Untold Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang