Nama : Vania Kharizma
Semenjak siang meminang setangkai rasa riangku
Lekas berlinanglah kelopakku oleh perca milik angku
Disuguhkannya di bulan Oktober; membeber seluk-beluk dosaku
Dihirupnya napas sampah dalam ronggaku : kala aku bertelangku
Kutelungkupkan lara di atas bara pemanggangan datum
Kulminasi bulan sepuluh di saat luruhnya cabik nestapa mengetum
Aku, amat muak jadi budak Oktober yang setia menyetrum
Kentara tak pernah sekalipun senang jiwaku oleh satu momentum
Kini, langgam dialek menuju punah terucap dalam kata
Hingga tiba musim gugur di akhir parade cerita renta
Bersama baluran sembab membasahi pipi
Kusambut lembut bulan November mengejar mimpi
Ku ucap salam, November dua ribu dua puluh
Membuka lembar baru; melupa ruang hambat keluh
Penat pekat yang setia merogoh sukma, kini terlebur-teguh
Sebab usai sebulan kujejaki tahun baru,p kehangatan terlabuh
Wahai, November
Ku ucap salam penuh rapal asa nan meruah-luber
Di bawah naung kelopak mentari : merambai ulas kilas
Demi membaik selaput jiwa - dari lara di bulan sebelasSurakarta, 13 November 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Puisi "Halo November"
PoetryEvent yang ada di Reached Dream pada bulan November 2020. Berisi kumpulan puisi dari semua peserta yang ikut ke dalam event tersebut. 📔 Sebelum membaca alangkah baik follow terlebih dahulu, dan sesudah membaca jangan lupa kasih vote. 🤩 Selamat mem...