Alil memarkir sepeda motor miliknya di halaman warung kopi yang tidak jauh dari tempat ia bertemu dengan Umar tadi pagi, rasa penasaran terhadap Umar yang membawa diri Alil kembali ke tempat dimana mereka bertemu. Kedua bola matanya tak henti mencari di setiap sudut area jembatan, sudah banyak orang yang Alil tanyai tetapi tak ada satupun dari mereka yang mengetahui keberadaan Umar saat ini. Dengan rasa frustasi, Alil memilih tetap menunggu Umar di warung kopi tersebut dan tak lama pemilik warung menyambut ramah kedatangan Alil.
"Mau pesan apa,Kang ??" –tanya si pemilik warung yang berdiri tepat disamping Alil.
"Sebelumnya mohon maaf,Bu... Saya sebenarnya cuman mau numpang duduk aja." –jawab Alil memegangi lekuk lehernya.
"Akangnya lagi cari sesuatu ya??...Soalnya daritadi saya perhatiin dari dalam, seperti orang yang lagi kebingungan." –ucap si pemilik warung menepuk pundak Alil.
"Sebenarnya saya lagi cari anak kecil yang namanya Umar,Bu." –Sahut Alil tersenyum tipis." Soalnya saya lagi ada keperluan sama dia, tapi saya sendiri kagak tau harus cari kemana".
"Oh akangnya lagi cari si Umar, dia mah jam segini masih ngamen...Biasanya dia kelar ngamen sekitar jam 3 sore,Kang." –ucap si pemilik warung merapihkan cangkir-cangkir bekas pelanggannya.
"Wahh berarti saya harus nunggu tiga puluh menit lagi." –sahut Alil setelah melihat jam tangannya." Kalau gitu saya pesan kopi hangatnya deh,Bu"
"Di tunggu sebentar ya,Kang.... Mau pesan nasi goreng nya sekalian,Kang ???" –ucap si pemilik warung menawarkan menu tambahan kepada Alil, namun Alil hanya menggelengkan kepala dan si pemilik warung pun dengan segara membuatkan secangkir kopi yang telah di pesan oleh Alil.
Selagi menunggu pesanannya datang, Alil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya dan mengecek beberapa notifikasi yang muncul di layar ponselnya. Alil berharap kedua orangtuanya masih mengkhawatirnya dirinya , meskipun hanya melalui pesan singkat dari sebuah aplikasi.Namun kenyataannya tidak ada satupun notifikasi yang kirim oleh kedua orangtuanya,pada layar di ponsel nya hanya di penuhi oleh notifikasi yang berasal dari grup Gagak dan satu panggilan masuk dari Ghani.
Lalu Alil memilih untuk membuka notifikasi yang berasal dari grup Gagak terlebih dulu, karena jika Alil tidak membukanya maka ia akan mendapatkan masalah baru yang dapat menyangkut nyawanya.
[WhatsApp]
Bang AL komandan :
"Nanti jam 17:00 lu harus datang ke basecamp @Alil".
Bang AL komandan :
"Kalau lu sampai telat gua hajar @Alil".
Bang AL komandan:
"Ke basecampnya jangan pakai seragam sekolah ,
tapi pakai jaket identitas kita @Alil".
Alil:
"Iya bang , nanti gua usahain datang ke basecamp @Bang AL komandan".
Bang AL komandan:
"GUE BILANG LU HARUS DATANG , PAHAM !! @Alil".
Bang cao Gagak :
"Hari ini kita ada misi penting yang harus diselesaiin @Alil".
'Bang AL komandan sedang mengetik....'.
Saat Alil dengan serius menunggu lanjutan pesan dari Bang Al , layar di ponselnya muncul notifikasi panggilan masuk yang berasal dari Ridwan dan Alil pun langsung menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR | PILIHAN (SLOW UPDATE 🙏 )
Roman d'amourJika jodoh adalah takdir, mengapa kita perlu memilih? Jika memang begitu , biarkan aku berdoa kepada Tuhan. Agar bisa menjadi manusia pilihan yang dapat mengubah takdir mu. Karena ku percaya kamu adalah jodoh yang dikirimkan oleh Tuhan untuk ku. ...