SMA Horizon

69 20 2
                                    


~~~**~~~


Suasana kelas XI. IPA-1 cukup sepi di jam istirahat. Karena sedikit orang yang makan di kelas. Sementara itu dua orang siswi baru saja kembali dari kantin. Salah satunya Edelweiss Sherawali. Gadis bersurai pirang yang dicepol satu ke belakang. Adel mengikuti klub orkestra yang sering ditampilkan dalam acara-acara sekolah dan menjadi tim supporter di lomba-lomba cabang olahraga seperti futsal dan voli.

Agak aneh memang, tapi dia bangga dengan sekolahnya yang berani tampil beda. Di saat yang lain menggunakan marching band atau paduan suara sebagai tim supporter, SMA Horizon muncul dengan simfoni orkestranya yang mampu membangkitkan api semangat para peserta lomba yang mewakilkan nama sekolah.

"Del, cepetan sini! Gue mau cerita." ujar Qilla yang sudah duduk manis di bangkunya yang berpas-pasan dengan meja guru. Dia satu-satunya sahabat Adel sejak SMP, Syaqilla Hilda. Gadis yang masuk kategori primadona sekolah dari klub theater. Tubuhnya tinggi bak model papan atas dengan rambut hitam legam yang selalu tergerai indah.

"Iya, iyaa." Adel segera menyusul dan duduk di sebelah Qilla kemudian mengeluarkan kotak bekal dan botol minum dari dalam tasnya.

Dia mengangkat kedua alis melihat Qilla yang tidak mengeluarkan bekal. Perempuan di sebelahnya itu hanya menyeruput es tehnya.

"Lah, lo gak makan, Qill?"

"Gak, ah. Gue lagi diet."

'Ya gusti... badan udah body goals gitu mau diet dari mananya lagi.' Adel tersenyum kecut menanggapi ucapannya dalam hati. Gadis berponi itu langsung menyuapkan sesendok penuh makanan ke dalam mulutnya setelah selesai berdoa.

"Jadi, mau cerita apa?"

"Itu loh.... Kak Jery." suara Qilla yang biasanya seperti toa kini terdengar sangat lesu.

'Kak Jery?'

"Hm, kenapa Kak Jery?"

"Kak Jery jadian sama Kak Keyra." Qilla menyandarkan punggungnya pada kursi. Tangan kanannya mengaduk-aduk minumannya yang tersisa seperempat dari gelas menggunakan sedotan.

Ah, sekarang Adel ingat siapa Kak Jery yang sahabatnya bicarakan. Dia kakak kelas dari ekskul yang sama dengan Qilla. Laki-laki yang menempati predikat sempurna di mata gadis itu. Sudah sejak dari kelas sepuluh Qilla mengejar cintanya.

"Terus?"

Adel terus menyuap makanan ke mulutnya. Sorot matanya tidak menunjukan ketertarikan sama sekali.

"Yahh, gue juga nyadar diri sih. Gak mungkin cowok perfect kayak dia bisa gue dapetin. Wajar aja gitu dia jadian sama Kak Keyra. Dia cantik, pinter, baik banget lagi."

"..."

"Del! Gue cerita lo dengerin gak sih?!" Qilla sudah terdengar sewot. Tapi teman sebangkunya itu menjawab dengan nada datar sambil terus mengunyah makanannya.

"Denger tuh."

"Ishh, nyebelin banget sih." dengan perasaan gondok Qilla menyedot habis minumannya.

"Yaelah... please deh ya, stok cogan di sini tu belom musnah. Ngapain lo patah hati cuma buat satu cowok?"

Adel berbicara sesuai dengan kenyataannya. Ya, SMA Horizon memang seakan tidak pernah kehabisan stok cogan. Mulai dari yang hot, bad boy, sixpack, bahkan hingga baby face. Semua tipe yang kau cari ada di sini.

"Tapi yang perfect cuma dia, Del. Kak Jery tu-"

"-Jago nyanyi, baik, sopan lagi." Adel memotong ucapannya dengan memasang wajah malas. Sudah ratusan kali gadis berponi itu mendengar kalimat ini.

ARIADELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang