1.

2.1K 210 12
                                    

"haruto nggak mau, yah."

pemuda bernama watanabe haruto itu menatap ayahnya dengan tatapan nyalang.

"duduk haruto," perintah sang ayah -hanbin- dengan mata yang sepenuhnya menatap putra satu satunya. "ayah cuma minta kamu untuk mencoba menjalin hubungan dengan jeongwoo, apa susahnya?"

haruto mendengus, "yang ayah sebut mencoba itu tunangan. jelas haruto nggak mau. haruto udah punya kak junkyu."

hanbin kembali diam. junkyu adalah anak yang baik dan hanbin tau itu. awalnya ia akan meminta haruto untuk memutuskan kekasihnya begitu saja, tapi ia tidak setega itu.

"jeongwoo anak yang baik haruto, kamu yakin tidak mau?" tanya hanbin sekali lagi.

haruto menagguk mantap, "yakin. kak junkyu juga baik."

"haruto," panggil ibu haruto -jennie- yang membuat haruto menoleh.

"kenapa bun?"

"kamu yakin?"

haruto bedecak, "omongan haruto yang tadi kurang jelas? lagian mana ada zaman sekarang jodoh jodohan?"

"bunda juga sebenernya nggak mau jodohin kamu, tapi kamu sendiri tadi denger kan? apa perimintaan kakek?" jennie masih berusaha membujuk putranya.

haruto menghela napas nya kasar, ia tidak suka masalah pribadinya di recoki seperti ini.

"haruto jelas nggak bakal ngeleapsin kak junkyu demi orang baru yang bahkan haruto nggak kenal. haruto selesai," katanya final dan meninggalkan ruang makan dengan langkah penuh kekesalan.

🍂🍂

"jeongwoo?"

jeongwoo yang tadinya hanya memandang jalanan dari balkon kamarnya menoleh, "kenapa?"

"lagi ngapain?"

"retoris, udah tau gue lagi duduk masih nanya," jeongwoo tidak suka orang yang berbasa basi.

lawan bicaranya terkekeh, "bayi serigala galak."

jeongwoo diam saja, tidak menanggapi. bahkan saat sang lawan bicara duduk di bangku sebelahnya jeongwoo juga tetap diam.

"gimana tadi sama papa?"

"nggak usah ngomongin soal itu so junghwan."

"oh okay, sorry," yang dipanggil so junghwan tadi lalu berdiam, menggikuti apa yang jeongwoo lakukan.

keduanya saling diam, sampai junghwan merasakan pergerakan jeongwoo yang mengusap ngusap kedua lenganya, kedinginan.

"masuk woo, di luar dingin," kata junghwan sambil berdiri bermaksud untuk mengajak jeongwoo masuk.

jeongwoo menggeleng, "masih mau di sini."

dengan tidak sabar junghwan menarik kedua tangan jeongwoo untuk berdiri dan mengundang tatapan protes dari jeongwoo, "junghwan!"

"ntar lo demam lagi, masuk," junghwan mendorong badan jeongwoo untuk masuk ke kamar dan mengunci pintu balkon.

"udah malem, mending lo tidur."

jeongwoo hendak protes karena junghwan berlaku seenaknya, tapi pemuda so itu sudah terlebih dahulu memaksanya untuk tiduran di kasur dan menyelimutinya.

"tidur park jeongwoo."

jeongwoo menatap junghwan dengan sanksi. tapi yang ditatap hanya tertawa tanpa beban.

"nggak usah gitu. udah ya jeongwoo, gue mau pulang dulu dan mendingan sekarang lo istirahat."

jeongwoo tidak menanggapi dan malah berbalik untuk memunggungi keberadaan junghwan.

"sleep well, woo."

junghwan menyempatkan untuk mengusak rambut sahabatnya itu sebelum benar benar keluar dari kamar jeongwoo dan pulang.

setelah merasa junghwan tidak disana, jeongwoo mengubah posisinya menjadi telentang. mata sipitnya menatap ke arah pintu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"jangan gini."

🍂🍂

meet our main cast


park jeongwoo

park jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


watanabe haruto

watanabe haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


kim junkyu

kim junkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


so junghwan

so junghwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
singgahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang