2.

1.1K 185 5
                                    

haruto berjalan dengan lengan yang betengger nyaman merangkul kim junkyu, kekasihnya. dan junkyu yang terlihat nyaman nyaman saja dengan itu.

keduanya berjalan keluar dari parkiran kampus.

"kamu selesai kelas jam berapa?" tanya haruto.

junkyu berpikir sebentar untuk mengingat jadwalnya hari ini, "aku kelas sampe jam 10 sama nanti jam 4 masuk lagi. yaah nanti bolak balik kampus dong..."

haruto tersenyum kecil, "mau aku anterin? biar nggak capek bolak baliknya," tawar haruto.

junkyu menggeleng, "nggak usah, nanti mau main ke kosnya jihoon aja biar berangkatnya bisa sekalian," tolaknya.

haruto mengangguk tanda mengerti.

"aku ke atas dulu ya kak?" haruto melepaskan rangkulannya saat keduanya sudah sampai di depan lift yang memang tersedia di kampus mereka.

junkyu mengangguk, "daaah," pemuda kim itu melambaikan tangannya dan dibalas hal yang sama dengan haruto.

kelas haruto berada di lantai 6 sedangkan kelas junkyu berada di lantai dasar.

hanya haruto yang berada di lift saat itu, sampai saat berada di lantai 3 pintu lift terbuka, tanda ada orang yang akan masuk.

benar saja seorang pemuda yang tingginya hampir sama dengan dirinya memasuki lift.

dengan hoodie berwarna putih tulang dan celana jeans hitam serta tentengan buku yang cukup tebal di tangan.

anak feb nih kayaknya batin haruto saat tidak sengaja melihat judul buku yang di tenteng pemuda tadi.

benar saja pemuda tadi menekan tombol angka 5 dimana beberapa prodi fakultas ekonomi berada di sana.

tidak ada pembicaraan di sana, bahkan sampai pemuda tadi keluar dari lift. karena keduanya memang tidak saling mengenal bukan?

haruto telah sampai di lantai 6. saat ia hendak melangkah keluar kakinya tidak sengaja menendang benda seperti kubus berukuran kecil.

haruto mengambilnya.

kotak airpods.

"punya orang tadi kali ya?" monolog haruto.

haruto hendak kembali bermaksud bertanya kepada pemuda tadi. tapi ia urungkan karena kelasnya sebentar lagi akan dimulai.

"nanti aja deh."

🍂🍂

jeongwoo menekan tombol lift dan menunggu dengan sabar di luar, lagipula ia sedang tidak tergesa gesa.

ting!

pintu lift terbuka. jeongwoo mematung terkejut untuk beberapa saat.

watanabe haruto.

cepat cepat jeongwoo mengendalikan keterkejutannya dan segera memasuki lift.

ingatannya kembali saat tadi malam ayahnya membicarakan soal perjodohan dengan pemuda bernama watanabe haruto.

jeongwoo sempat ditunjukan foto haruto oleh sang ayah sebelumnya, itu sebabnya jeongwoo bisa mengenali haruto tadi.

hening.

jeongwoo berasumsi bahwa haruto tidak mengetahui tentang perjodohan atau bahkan dirinya. dan jeongwoo bersyukur atas hal itu.

suara dentingan membuat jeongwoo untuk segera melangkahkan kaki dari sana dan membuat jeongwoo tidak sadar telah menjatuhkan satu barang bawaannya.

"jeongwoo!"

jeongwoo menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

bibirnya sedikit terangkat ketika melihat gadis dengan pawakan tinggi itu berlari kecil kearahnya.

"tumben sendiri? mana junghwan?" tanya jeongwoo saat gadis tadi sudah berada di sampingnya.

"junghwan mulu lo," raut wajah gadis tadi dibuat seolah olah kesal dengan perkataan jeongwoo.

jeongwoo terkekeh pelan ia lalu merangkul gadis tadi dengan santai dan melangkah memasuki kelas yang didalmnya sudah ada beberapa orang yang datang.

"ya kan biasanya lo berangkat bareng junghwan, jang wonyoung."

"ada tadi, katanya mau dibawah dulu. ada urusan," jawab wonyoung -gadis tadi- sembari menarik kursi dan duduk di sana dan diikuti jeongwoo disebelahnya.

"eh, woo. tadi pas perjalanan kesini junghwan ada cerita sama gue soal-"

belum sempat wonyoung melanjutkan ucapanya ia sudah terlebih dahulu ditatap tajam oleh jeongwoo.

"iya maap iya nggak dibahas iya," potong wonyoung cepat dan ia pura pura sibuk mengeluarkan bukunya.

karena demi apapun tatapan jeongwoo itu seram sekali.

"tadi gue ketemu di lift," jeongwoo berucap pelan membuat wonyoung segera menoleh menatap jeongwoo

"hah? siapa? yang mau dijodohin sama lo?"

sederhananya jeongwoo mengangguk.

katanya tadi nggak usah dibahas wonyoung ingin protes tapi ia urungkan, karena ia menyadari sesuatu.

"anjir!! anak sini dong??! se fakultas sama kita??" wonyoung bertanya heboh.

"anak sini tapi beda fakultas," jawab jeongwoo singkat.

"lo tau namanya?" tanya wonyoung sekali lagi.

dan jeongwoo mengangguk.

"watanabe haruto."

"anjirr!!"

"wonyoung mulut lo, kecilin dikit," jeongwoo membekap wonyoung saat beberapa teman sekelasnya mulai memperhatikan mereka.

🍂🍂

jang wonyoung

jang wonyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


singgahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang