11

843 177 20
                                    

haruto dan jeongwoo kini berada di basement salah satu mall dikota mereka.

mereka akan mengambil cincin untuk pertunangan mereka nanti, letaknya dilantai tiga, di toko milik teman semasa sma jennie.

"lo sebenernya ada nolak nggak sih sama tunangan ini? gue liat lo fine fine aja," jeongwoo berkata saat ini nadanya terdengar lebih ketus dari biasanya.

"of course iya. tapi selama mereka nggak nyuruh gue buat putus sama kak junkyu, gue rasa nggak masalah," jawab haruto ringan dengan tangan yang sedari tadi memainkan kunci mobil.

junkyu? jeongwoo merasa familiar dengan nama yang tadi disebutkan haruto.

ah benar orang yang beberapa hari lalu bersama junghwan namanya juga junkyu, tapi apakah orangnya sama? entahlah jeongwoo juga tidak tahu.

"junkyu? pacar lo? berarti pacar lo nggak tau soal ini?"

haruto menoleh mendengarnya, "gue kira lo bukan tipe tipe orang kepoan?"

"ck! nggak usah dijawab," jeongwoo berdecak kesal dan berjalan mendahuli haruto.

jeongwoo juga cukup tidak menyangka bahwa pertanyaan itu keluar dari mulutnya. benar apa yang haruto katakan jika dia bukan tipe tipe orang yang kepoan.

haruto tertawa melihatnya, ekspresi kesal jeongwoo terlihat sangat lucu tadi.

pemuda watanabe itu lalu menyusul 'calon tunangannya' yang sudah berjalan terlebih dahulu. tapi baru beberapa meter berjalan, haruto mendapati jeongwoo duduk di salah satu kursi di depan toko aksesoris.

haruto menghampiri jeongwoo dan bertanya dengan satu alis terangkat, "kok nggak lanjut?"

jeongwoo beralih menatap haruto kesal,"nggak tau tempatnya."

raut wajah haruto berubah seketika itu juga, ia mati matian menahan tawanya. demi apapun, mengapa jeongwoo lucu sekali malam ini?

"yaudah ayo," haruto mengulurkan tangan kanannya kepada jeongwoo, sementara jeongwoo hanya menatap uluran tangan haruto tanpa berniat menyambutnya.

"nggak usah ngedrama. buruan," bahu haruto didorong pelan.

"yeee dibaikin juga."

🍂🍂

haruto berjalan menuruni tangga rumahnya dengan handuk yang masih bertengger di kepalanya, ia baru saja selesai mandi setelah tadi mengantar jeongwoo pulang.

haruto tadi dipanggil jennie untuk ke ruang tengah, benar saja jennie tengah duduk dengan televisi menyala yang menayangkan sinetron yang tidak haruto ketahui judulnya.

"kenapa bun?" haruto mendudukan dirinya di samping jennie.

jennie yang menyadari kedatangan haruto lalu mematikan televisinya dan berfokus pada putra satu satunya ini, "bunda mau ngomong."

haruto mengangguk dan mempersilahkan jennie untuk berbicara.

"kurang dari seminggu kamu bakal tunagan sama jeongwoo, pacarmu tahu tentang ini?" jennie bertanya.

haruto terdiam sebentar, pertanyaan yang dilontarkan jennie hampir serupa dengan apa yang jeongwoo tanyakan tadi.

"nggak tau dan haruto nggak bakal ngasih tau kak junkyu tentang ini," haruto menggeleng setelahnya.

jennie sudah menduga bahwa jawaban putranya akan seperti ini.

"tapi sayang, menjalin hubungan dengan dua orang secara bersamaan itu nggak baik," jennie mencoba menasehati, "mungkin kamu pikir nggak bakal ada pihak yang tersakiti saat ini, tapi apa kamu pernah berpikir kedepannya?"

haruto menghela napasnya, "siapa? jeongwoo? haruto yakin jeongwoo bakal baik baik aja sama ini, lagian haruto hitungannya juga masih orang asing dalam kehidupannya jeongwoo. jadi it's okay bun, nggak bakal ada yang tersakiti disini," haruto berusaha meyakinkan jennie.

"juga selama kakek nggak tau, haruto yakin ini bakal baik baik aja."

jennie mengalah. apalagi pertunangan kali ini hanya keputusan salah satu pihak dan tidak melibatkan mereka yang akan ditunangkan.

jennie membiarkan haruto untuk tetap menjalin hubungan dengan junkyu, dan membiarkan kekasih putranya itu tidak mengetahui apa apa. dan ia akan membicarakan ini dengan hanbin nanti.

"oke kalo itu mau kamu, bunda bakal terima. tapi ada satu lagi yang pengen bunda sampein dan kamu harus setuju."

haruto tidak yakin sebelumnya tapi ia tetap mengangguk.

"setelah tunagan besok, kamu bakal tinggal berdua sama jeongwoo di apartment yang udah ayah sama kakekmu siapin."

dan seketika itu haruto menyesal telah mengiyakan ucapan ibunya tadi.

🍂🍂




y'all hajeongwoo selca ( ˘ ³˘)♥ bukan kapal otok otok lagi ini mah, ganti nama jadi roket hihihi

y'all hajeongwoo selca ( ˘ ³˘)♥ bukan kapal otok otok lagi ini mah, ganti nama jadi roket hihihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mana itu rambutnya nempel cuyyy!! menagisss

mana itu rambutnya nempel cuyyy!! menagisss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan ini!!!! astaga junghwankyu!!! ini masih anget keluar dari oven, menangis pt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan ini!!!! astaga junghwankyu!!! ini masih anget keluar dari oven, menangis pt.2

anyway mau ngucapin terima kasih lagi buat yang udah ninggalin jejak hehe. thank you ya❣️❣️

singgahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang