Très ressent

un-Lucky

"I let myself worry about the small 
things
But at any rate, I'll want to see you 
again."

Yui- Laugh Away

×××

"Waaah benar-benar bencana"

Seokjin baru saja sampai di kamar Taehyung dan Jimin.

"Bagaimana ini Hyung aku tidak mau tidur di kasur yang basah"

Taehyung menatap nanar kasurnya.

"Haaah.... Terpaksa kalian tidur di sofa malam ini" ucap Namjoon.

"Apa? Aku tidak mau Hyung!" Seru Taehyung menolak.

"Kau pikir kakiku ini akan muat kalo tidur di sofa Hyung-"

Tangan Taehyung bergerak naik turun, membuat gestur pola tubuh nya.

"-kalo Jimin pasti tidak masalah, memang dasarnya dia pendek"

"Yaak Taehyung bodoh!!!" Jimin menggeplak belakang kepala Taehyung.

"Sakit Bodoh!"-Taehyung

"Kau yang bodoh" Mata Jimin melotot.

"Iya-iya maaf" Taehyung menunduk

"Oh God..."

Namjoon mengurut keningnya.

"Mau bagaimana lagi?"

Mereka semua terdiam

1 Detik

2 menit

3 bulan

"Ah aku tau!" Seok Jin menjentikkan jarinya.

Semua mata tertuju pada Seokjin.

"Kau, Taehyung dan Jimin bisa tidur satu kamar" Seok Jin menunjuk Namjoon.

"Aku? Yang benar saja" Namjoon tertawa hambar.

"Tidak! Tidak! Tidak! Bisa insomnia jika aku satu kamar dengan Namjoon Hyung" ucap Jimin cepat.

Taehyung mengangguk setuju.

"Exactly!"

Namjoon menjabat tangan Taehyung.

"Taehyung-ah Bahasa Inggris mu sudah meningkat"

Taehyung tersenyum bangga.

"Baik! Semua ideku kalian tolak" 

"Sekarang terserah kalian, Semoga saja bukan sofa yang jadi tempat tidur kalian malam ini"

Ucap Seok Jin sebelum meninggalkan kamar Taehyung dan Jimin.

"Yaah... kenapa di marah?" Taehyung menatap sedih kepergian Seok Jin.

"Sudahlah biarkan dia " Namjoon menepuk pundak Taehyung.

"Sekarang kalian cari solusi mau tidur dimana malam ini"

"Ada ilihan alternatif jika kalian sudah buntu"

"Apa Hyung?" Mata Jimin terlihat berbinar.

"Di lantai, memang keras tapi cukup luas, paling besok pagi kalian hanya merasa pegal di badan, sedikit"

Jimin dan Taehyung menggeleng cepat dengan wajah ngeri.

Namjoon tertawa lepas berhasil mengerjai adiknya.