Just pretend that you'll be fine

2.6K 284 122
                                    


"Bahkan disaat semuanya terlihat jelas, aku masih melihat melalui kaca buram itu"

"Bukannya aku bodoh, Aku hanya tidak ingin melihat kenyataan bahwa merekalah yang telah menyakiti ku sangat dalam"

-Anonim

×××

Taehyun yang sedang bersantai di kamar dikejutkan dengan suara keras dari gebrakan pintu.

Dan kedua kalinya ia dibuat terkejut dengan Hoseok yang melompat ke kasurnya dan menangis keras.

Hanya isakan yang bisa Taehyun dengar, sepertinya Hyungnya ini dalam suasana hati yang benar-benar kacau sekarang.

Taehyun dengan ragu-ragu mendekati Hoseok, ia dengan suara lembutnya mencoba menenangkan Hoseok.

"Hyung jika kau tidak keberatan aku ada disini untuk mendengarkan ceritamu..."

Belum ada jawaban, Hoseok masih terisak dalam lipatan tangannya.

Dengan pelan Taehyun menepuk-nepuk pelan punggung Hoseok. Lambat laun suara hisakan Hoseok menghilang, namun ia masih betah menyembunyikan wajahnya.

"Hyung aku punya tebakan"

Taehyun tersenyum melihat Hoseok yang merespon dengan menyembulkan sedikit kepalanya dan menoleh menghadap Taehyun.

"Ekhem..." Taehyun menegakkan duduknya.

"Kota, kota apa yang dapet banyak hadiah?"

Hoseok menggeleng, ia benar-benar tidak bisa berpikir saat ini.

"Hyung menyerah?"

Hoseok yang sudah penasaran dengan jawabannya hanya mengangguk-angguk.

"Memangnya kota apa yang punya banyak hadiah"

Taehyun dengan wajah seriusnya menjawab.

"Ulang Town"
.

.

.

.

.

.

.

.
"Pffftt-"
.

.

.

.

.

.

.

.
"Hahahahaaahha...."

Tak disangka lelucon garing milik Taehyun membuat Hoseok tertawa terpingkal-pingkal.

"Ulang Town? Ahahahaa..."

Hoseok memukul kasur dengan tangannya berulangkali. Dia tidak bisa berhenti tertawa, bahkan ia sampai menitihkan air mata.

"Ahaaha Taehyunie kau lucu..."

Taehyun ikut tertawa dengan Hoseok, ia sangat senang usahanya menghibur Hoseok berhasil.

"Selamat datang di Ulang Town" ucap Taehyun dengan suara yang dibuat-buat.

"Aaahh... berhenti..."

Mereka kembali tertawa bahkan lebih keras dari sebelumnya.

"Sudah.. perut ku sakit..."

Hoseok masih tertawa sambil memegang perutnya.
Mereka berdua terbaring di kasur, terengah-engah.

Très ressent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang