pertemuan yang tidak terduga

471 59 18
                                    

Ia membaca mantra iblis . Lalu mengantarkan mereka menuju perbatasan mereka .

Iblis juga menggunakan sihir . Hanya saja mereka menggunakan sihir gelap dan kutukan . Menggunakan darah para penyihir dan kematian massal bisa membuat mereka kuat dengan cepat . Maka dari itu mereka sangat di tentang oleh para penyihir asli .

Shinichi dan lainya sampai di aula penyihir dengan cepat setelah diteleportasikan oleh iblis aneh itu . Melihat banyaknya tetua yang berkumpul di depan gerbang aula , mereka berempat menghampiri mereka yang salah satu tetuanya merupakan ayahnya shinichi .

Saat Shinichi ingin menyapa langsung terdiam saat mendenggar ada iblis yg menyeludup kedalam daerah penyihir . Raut wajah para tetua mengisyaratkan ketidaksukaan bahwa ada iblis yang menyeludup ketempat ini .

Mereka saling bersilang pendapat tentang akan dibagaimanakan iblis ini jika ditemukan . Shinichi karena tidak tahan , ia mengusulkan bahwa jika iblis itu ditemukan diawasi dulu apa tujuan sebenarnya . Jika iblis itu memberontak , eksekusi ditempat . Jika tidak , maka akan diadakan negoisasi .

Para tetua sempat tertegun dan kagum . Mengapa sedari tadi mereka tidak terpikirkan untuk mengatakannya , bahkan malah yang lebih muda dari mereka yang mengusulkan ide ini .

Ayah shinichi yang sadar akan keberadaan shinichi yang sedang berbincang dengan para tetua , ia menghampiri shinichi dan menepuk pundaknya . Yang di tepuk pun menoleh dan menyadari jika orang itu adalah orang yg ia kenal .

Ketiga pemuda ini masih bingung tentang apa yg terjadi saat ini . Mereka bersandar dibawah pohon sihir yang daunya bercahaya biru laut serta cahayanya menguap terbang ke atas langit sembari menunggu shinichi yang berbincang dengan ayahnya .

" Ayah , mengapa memasang penghalang teleportasi di depan aula penyihir ? Bukanya ayah tahu jika aku akan datang membawa mereka ? " mengatakan itu sambil melihat mereka bertiga yang sibuk berbincang sesuatu .

Ayahnya terdiam sejenak  . Ia berpikir bagaimana memberi jawaban yang bagus untuk shinichi agar tetap berwibawa dan yang sebenarnya dia lupa bahkan dia sendiri yang memasang penghalangnya disana .

"  。。。"

" mengapa diam ? Apakah ayah lupa ? Aku heran bagaimana ayah bisa jadi detektif jika ayah tukang lupa seperti ini " nadanya seperti kesal namun tetap tersenyum dan jangan lupa langit lebih gelap lagi karena petir yang terpanggil serta memancarkan pancaran ungu yang menyilaukan mata .

Ayah shinichi tersenyum kikuk . Ia ingin berbicara sejujurnya tapi karena gengsi ia lebih memilih diam terlebih lagi petir yang terpanggil di belakang anaknya .

Ia tahu betapa menyakitkan jika tersambar petir milik shinichi .
Karena saat shinichi masih berumur 10 tahun , ia sempat mengajar shinichi cara memanggil petirnya .

Karena baru pertama kali , sasaran yang di tuju bukan di batang kayu yang terpapang di depanya tapi justru menyambar dirinya . Karena dia seorang penyihir , kekuatan sambaran tidak terlalu kuat .

Meskipun begitu , efeknya akan tetap ada . Contohnya saja , dia mati rasa disekujur tubuh dan baru sembuh 3 hari kemudian . Kulitnya sempat menghitam karena sambaran yang untungnya ia memakai jubah penyihir . 

Karena itu , ia sempat menjadi bahan tertawaan satu kerajaan sihir karena cerita ini . Yang pasti bukan ia yang menceritakannya , melainkan ibunya shinichi Kudou Yukiko seorang penyihir healler dan sang penjelajah waktu . 

Mari kita persingkat cerita memalukan ini ~

Petir dibelakang shinichi semakin menjadi - jadi . Gelegar petir tersebut membuat ketiga pemuda yang tadinya ada di bawah pohon biru itu langsung tergerak untuk melihat apa yang terjadi .

Sedangkan ayah shinichi , semakin ia diam semakin kencang suara petir yang memekakan telinga semua orang . Para tetua juga ikut terdiam . Dan sepertinya keberadaan shinichi disana tidak di anggap remeh oleh mereka semua  . Dan dengan senyuman yang dingin , shinichi bertanya sekali lagi :

" ayah .... apakah ayah tahu jika aku orang yang tidak bisa dibohongi ? Jangan sekali kali berbohong padaku atau jangan salahkan aku petir ini memelukmu~ " hampir saja shinichi ingin mengarahkan petirnya kedepan ayahnya , ayahnya shinichi langsung berbicara saat itu juga .

"  ok ayah berbicara ! Hentikan mengarahkan petirmu ke arah ayahmu! "

"  。。。"

" iya .... ayah lupa menaruh penghalang sihir disana . Ayah lupa jika kau akan datang menggunakan teleportasi ruang kesini . Tapi kalian baik baik saja kan ? "

Merasa tidak senang , shinichi akhirnya menjelaskan kejadian  yang harus dilaporkan .

" hoo ? Sekarang anakmu ini baik - baik saja . Jika tidak diantar oleh seseorang kesini , mungkin anakmu ini tinggal kepala saja yang sampai disini . Ayah tahu ? Karena ayah lupa untuk tidak memasangkan penghalang di depan aula penyihir , kami menjadi buronan iblis tingkat tinggi bahkan kami sempat menginjak kaki di wilayah mereka . Untung saja ada iblis yang berbaik hati mengantarkan kami sampai kesini . Tapi sebagai imbalannya kami harus berteman denganya . Iblis wanita itu berambut pendek dan bewarna abu - abu dengan  dua tanduk yang menancap di sisi kepalanya serta simbol non - Elemen bewarna hitam tepat di dahinya . Dan sepertinya ia merupakan iblis tingkat tinggi . "

Shinichi menjelaskan secara panjang lebar tentang apa yang terjadi beberapa saat yang lalu . Ketiga pemuda ini hanya meng iya kan , sedangkan ayahnya shinichi tertegun dengan cerita anaknya .

Tertegun saat mendengar ciri ciri iblis wanita itu . Karena dia tahu , jika iblis wanita yang disebutkan oleh shinichi merupakan teman masa kecilnya shinichi dulu . Hanya saja shinichi tidak mengingat  teman masa kecilnya  karena ingatan nya sempat di hapus oleh ayahnya secara diam - diam .

" Maafkan ayahmu kali ini saja . Ayah benar - benar lupa akan hal ini " dengan rasa bersalah dan khawatir , ia mengajak shinichi untuk masuk kedalam mansion khusus keluarga Kudou . Tapi karena ketiga pemuda itu belum menemui orang tuanya , ayahnya juga mengajak ke masion nya .

Mansion yang bernuansa peradaban inggris kuno , serta warna putih dan biru gelap yang memberikan aura elegan dan suci serta damai dengan sekelilingnya di tumbuhi pohon bewarna biru bercahaya . Pohon itu bernama pohon keabadian karena tidak pernah mati selama mana masih ada di sana .

Shinichi yang berkunjung beberapa kali saja masih merasa kagum dengan kediaman nya sendiri . Sedangkan Kaito , Heiji dan Hakuba terdiam dan ikut menikmati pemandangan yang indah ini di perkarangan mansion Kudou .

Bersambung~

Jangan lupa follow akun IG aku yahh ^^

IG : chai_ying_ch

See you next chapter > <

Antara Tiga Alam  ( 4 Boys Detektif Conan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang