"Kamu hanya akan menjadi beban untukku."
Dia beranjak pergi.
Meninggalkanku, tanpa menoleh lagi.
Seberapa keras usahaku untuk meyakinkannya.
Dia takkan kembali.
Selamat pagi, Lee Chaeryeong!
Apakah kamu sudah siap? Aku akan menjemputmu dalam 10 menit.
Bagaimana jika kita mengambil sarapan terlebih dahulu?
Baiklah. Aku akan mengantarkan Chaemin terlebih dahulu.
Hati-hati di jalan.
Mobil sedan berwarna putih itu melesat cepat diantara lengangnya jalanan Kota Seoul. Dalam waktu sepuluh menit, mobil itu berhenti tepat di depan sebuah apartemen kecil yang terhimpit oleh gedung-gedung besar lainnya.
Sang pengemudi segera turun dan mengeluarkan ponsel dari saku setelan jasnya yang berwarna Lilac itu.
Aku sudah sampai. Keluarlah.
Baiklah, tunggu sebentar.
YEJI POV
Semalam, aku bermimpi melihat sebongkah bola api yang melintasi balkon apartemenku. Yah... Aku menceritakannya kepada Chaeryeong, sahabatku sedari kami masih bersekolah dulu. Sebenarnya, usianya lebih muda satu tahun dibandingkan denganku. Namun, karena kecerdasannya, ia bisa melompati beberapa kelas dan berakhir di kelas yang sama denganku. Kami berteman, hingga detik ini.
"Menurutku, mimpimu semalam adalah pertanda yang baik."
"Ya, aku juga meyakini hal itu. Bahkan, aku mencari makna dari mimpiku semalam melalui internet. Hampir semua artikel yang kubaca menyatakan bahwa mimpiku bermakna sebuah keberuntungan yang akan datang, atau... rezeki?"
"Semoga saja hal-hal yang baik datang untukmu, Yeji."
Aku tersenyum hangat melihat kedua bola mata Chaerie yang begitu mengesankan. Ya, aku memanggilnya dengan sebutan Chaerie. Sebenarnya, aku menyimpan kontak ponsel miliknya sebagai Cherrie (French; sayang).
Sesampainya kami di area Kafe 24 jam yang sering kami kunjungi untuk membeli beberapa potong sandwich atau kopi dan susu, aku melepaskan kuncian sabuk pengaman milik Chaerie. Ya, itu kebiasaanku. Kebanyakan orang terdekatku bilang bahwa itu adalah salah satu Love-Gesture-ku untuk Chaerie. Entahlah. Menurutku, ini hanya membantu melepaskan sabuk pengaman, kan?
Pagi ini, Chaerie tidak memesan sandwich seperti biasanya. Ia memilih menu berupa salad segar yang dipadu dengan potongan daging sapi dan diberi taburan wijen yang cukup banyak.
"Berhenti menatapku seperti aku telah melakukan sebuah kejahatan, Yeji."
Aku tertawa geli, "Kamu bertindak diluar kebiasaanmu, Chaerie. Dan menurutku, itu tindakan kriminal."
"Hari ini akan menjadi hari yang cukup berat untukku. Jadi, aku mengambil menu sarapan yang cukup berat pula, untuk mengisi energiku seharian nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained. [Dark Itzy's Fanfiction #1]
FanfictionBagaimana jika ada 5 takdir masa lalu yang berbeda, ternyata saling berkaitan dan menyakitkan? Ini kebetulan, atau "kebetulan"? "Aku memang bajingan." Hwang Yeji melangkah pergi. "Aku tak lebih dari sebuah boneka." Choi Jisu menenggelamkan diri . "A...