mad II.

1.1K 145 14
                                    



















Sudah seminggu sejak hari itu Haru dan Junkyu tidak berkomunikasi. Lebih tepatnya Junkyu yang menghindar dan Haru yang hanya mengintil secara diam-diam, seluruh tenaga Haru kerahkan untuk meminta bantuan kepada teman-teman terdekat Junkyu bahkan sampai Mamih Junkyu-pun sudah ia mintai bantuan. Namun tetap nihil :')


Haru merangkap menjadi stalker sekarang, memarkirkan mobilnya di depan rumah Junkyu dan menunggu di dalam mobil dari sepulang kelas hingga larut malam tentu saja dengan seijin Mamih Junkyu






























Tok Tok Tok

Kaca pintu mobil Haru diketuk seseorang, mungkin itu Mamih Junkyu pikir Haru. Haru yang sedang memenjamkan matanya sebentar langsung membuka matanya, namun ketika dia melihat orang yg mengetuk kacanya ternyata itu Kakak Junkyu, Jongsuk.







































"Mau sampe kapan?" Jongsuk membuka suara setelah menenggak soda miliknya. Dia mengajak Haru untuk duduk di taman rumahnya

"Hm?" Haru yang bingung dengan arah pembicaraan Kakak Junkyu

"Mau sampe kapan ngga mulai pembicaraan sama Junkyu?" Kini Jongsuk langsung to the point

Haru mengerti sekarang

"Ngga tau sih bang, Junkyu belum membaik kayaknya" Giliran Haru yang membuka kaleng sodanya dan meneguknya

Jongsuk tertawa dan menggelengkan kepalanya

"Masih kayak gitu yah dia sampe sekarang" Jongsuk semakin melebarkan senyumannya

"Maksutnya?" Haru bingung lagi

Haru sudah mengenal Jongsuk cukup akrab, ketika makan malam keluarga Kim waktu itu dan dia kebetulan di undang. Karna Jongsuk seorang tentara yang bertugas di luar kota, Haru hanya bertemu  beberapa kali dengan Jongsuk. Namun Jongsuk memang cukup friendly untuk ukuran seorang Kakak yang berstatus tentara, Haru cukup kaget hari ini ternyata Kakak Junkyu sedang dirumah

"Junkyu emang kayak gitu, gue juga pernah. Yah kuncinya cuma satu sih sabar"

Jongsuk kembali meminum sodanya

"Gue pernah jailin dia sampe nangis waktu itu dan dia marah banget sama gue bahkan ngga mau ngeliat gue sama sekali"

"Mamih Papih udah sampe coba bujuk dia tp tetep dia ngga mau maafin gue dan ngga mau ngeliat muka gue yang notabenya kamar dia sama gue hadap-hadapan dan ketemu terus setiap hari"

"Lumayan lama sih sekitar semingguan masih kaya gitu juga tapi berkat gue yg sakit sampe masuk rumah sakit waktu itu baru dia maafin gue terus baikan dan semenjak itu juga sampe detik ini gue hampir ngga pernah berantem sama dia karna dia nyesel, dia takut gue bakal sakit lagi kalo gue berantem sama dia. Lucu banget ngga sih" Jongsuk tertawa gemas dan Haru menyetujui itu, Junkyu memang sepolos dan segemas itu

"Jangan lo pikir gue cerita kayak gini gue bakal bantuin lo, karna gue tau lo yang salah disini tapi gue cuma mau kasih masukan aja sebagai laki-laki"

Ya Haru paham sekali, memang disini sepenuhnya memang salah dia

"But ngga ada yg salah dengan memulai duluan, lo ngga akan tau sampe lo nyoba buat ngeluluhin dia. Ngga perduli sebenci apa dia itu sama lo, seberapa ngga maunya dia buat ketemu sama lo. Batu yang keras juga akan hancur sama air yg menetes terus menerus begitu juga Junkyu sekeras apapun usaha dia buat ngehindarin lo he still love you, dia akan luluh kalo lo tetep ngehujanin dia dengan perhatian lo"

/'kā,äs/ • [harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang