guardian of the stars

642 63 5
                                    

2,5k words | ⚠ kissing scene, suicidal thoughts

Di malam temaram yang hening itu, hanya ada Kang Taehyun yang berduduk seorang diri di tepi sungai itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di malam temaram yang hening itu, hanya ada Kang Taehyun yang berduduk seorang diri di tepi sungai itu. Hempasan arus sungai dan angin malam yang menerpa wajah membantunya menenangkan diri dari pikirannya yang berkecamuk, setidaknya malam ini, ia akan berhenti sejenak memikirkan caranya mengakhiri hidupnya dengan tenang.

Taehyun menghembuskan napasnya kasar, memeluk dirinya sendiri karena sial, ia mulai menggigil, dirinya harus segera kembali sekarang.

Begitu Taehyun beranjak dari tempatnya, langit hitam yang sedari tadi ditatapnya menyala terang, sebuah benda angkasa melintasi permukaan bumi dan memancarkan cahayanya yang bertolak belakang dengan gelapnya langit malam itu

“Bintang jatuh!” gumam Taehyun, ia segera memejamkan matanya karena dirinya percaya, sebuah harapan harus diungkapkan bersamaan sang bintang yang tengah jatuh

“Aku tak meminta banyak hal, aku hanya ingin merasakan cinta untuk sekali lagi, sebelum aku memutuskan mengakhiri hidupku” ucap Taehyun, doa yang hanya didengar oleh dirinya sendiri dan mungkin yang berada di atas sana, berharap sang bintang mengirimkan permintaannya.

Begitu langit kembali meredup, Taehyun menggelengkan kepalanya sebelum berbalik, berjalan menuju arahnya pulang. Hanya beberapa langkah kemudian, langit kembali menyala, kali ini jauh lebih terang. Malam seakan-akan berubah menjadi siang seketika dalam hitungan sepersekian detik

“Bagaimana mungkin bintang jatuh dua kali? Apa dunia akan berakhir?” gerutu Taehyun, kali ini ia memilih mengabaikannya, Taehyun terus berjalan hingga telinganya mendengar suara air sungai nan mendebur kencang, seakan-akan ada benda yang tak normal ukurannya jatuh ke sungai itu, dengan tergesa, Taehyun berlari kembali menyusuri bebatuan licin itu.

Sebuah benda? ataukah orang? apa mungkin makhluk lain yang memancarkan cahaya? hantu?

Entahlah, Taehyun tak mempercayai apa yang dilihatnya dengan kedua netranya sendiri, orang itu... tak bisa disebut manusia. Tanpa pikir panjang, Taehyun membantu mengangkat makhluk itu ke tepi sungai, khawatir makhluk itu terhanyut ke sungai besar yang berujung ke laut lepas.

Taehyun menatap makhluk yang berada dalam pelukannya itu, wujudnya indah, seorang pria bersurai perak, matanya tertutup menunjukkan bulu matanya yang lentik, badannya tak jauh lebih tinggi dari Taehyun, dan seluruh tubuhnya basah kuyup. Ia mengenakan sebuah kain putih dengan aksen emas yang bertaburan sepanjang pakaiannya yang terlilit bagai dewa yunani di berbagai cerita yang pernah Taehyun baca.

Makhluk itu juga memiliki... sayap? Sayap putih itu juga bertaburan serpihan emas, terlihat bulu-bulunya berjatuhan sepanjang jalan Taehyun membawanya tadi.

Perhaps a fallen angel?” tanya Taehyun entah kepada siapa, jemarinya menyentuh lembut bulu pada sayap sang bintang jatuh, rapuh, bulu-bulu tersebut rontok begitu Taehyun menyentuhnya, membuatnya segera berhenti melakukan hal tersebut.

ephemeral • taegyu one shotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang