[ PART 1 : LISA SLIDE]
Camera Rollin' Action!
"Oh ya? Apa sudah dimulai? Ehm! Baiklah. Kalian pasti sudah mengenal aku bukan? Lalisa Manoban, 38 tahun. CEO paling tampan Dan cantik dari Manoban Corp." Kataku yang duduk di kursi kerja berbicara didepan camera.
"Di umur yang hampir memasuki kepala 4, aku merasa bersyukur telah mencapai kebahagiaan yang lengkap didalam hidupku—" Ucapanku terhenti sejenak untuk memperlihatkan bingkai foto keluarga kami.
"Dengan Mempunyai Istri yang cantik,imut, dan sexy yang melahirkan 2 putri tercinta kami, Somi Manoban Dan Jisuu Manoban. Lihat! Kami keluarga yang bahagia bukan? Mereka adalah alasanku untuk cepat2 menyelesaikan pekerjaanku ini agar bisa pulang kerumah. " Sambungku tersenyum lebar.
Aku berdiri ketika melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 11 siang.
Dengan langkah santai sambil membawa tablet ku, aku berjalan keluar dari ruanganku menuju ruang meeting, berkata "Cha! Sudah saatnya untuk meeting! Aku harus pergi dulu."
Camera Off.
-
"Jiwoo, apa scheduleku setelah ini?" Tanyaku kepada sang sekretaris saat kami berjalan keluar dari ruang meeting.
"Anda tidak mempunyai jadwal kunjungan hari ini bos. Hanya penandatangan dokumen persetujuan untuk sponsor property perusahaan." Jiwoo memberikas dokumen itu yang senang hati kuambil dari tangannya.
"Oke, Aku bisa baca dan tanda tangan ini di rumah. Aku pulang dulu. Sampai jumpa besok!"
"Ne.. hati - hati dijalan bos"
-
(anonim) : Bisakah kau ceritakan sifat kedua anakmu?
“Ah anakku?" Aku tersenyum ketika mengingat wajah mereka, dalam perjalanan di mobil menuju pulang kerumah, aku menjawab
“Somi saat ini akan berusia 10 tahun. Dia suka bernyanyi, menari, dan bergabung di club beladiri. Walaupun wajahnya hampir mirip denganku tapi dia sangat clingy dengan istriku. Kadang dia akan melangkah masuk tengah malam kedalam kamar kami untuk mendominasi Jennie sehingga dia yang menggantikan posisiku untuk memeluknya. Kami selalu berdebat dalam topik yang tidak penting dan dia tidak menyukaiku saat aku menggodanya, Haha!”
"Dan dia sangat jahil bahkan menyebalkan saat ingin atau sudah dekat dengan orang yang dia suka. Ya, kupikir itu caranya untuk menunjukkan perhatian. Setiap orang mempunyai cara yang berbeda - beda right?"
Traffic light menunjukkan tanda merah, mobilku pun berhenti sejenak. Namun tidak dengan hujan yang tiba-tiba turun tanpa diduga.
"Oh dan Jisuu yang berumur 8 tahun, kami sering memanggilnya dengan nama inggris, Julia/Lia. Dia sangat cantik, imut, dan menggemaskan seperti Jennie. Dia sangat manja kepadaku, bahkan aku sulit untuk melakukan kegiatan apapun kecuali bermain dengannya sampai saat ia tertidur nyenyak didalam pelukanku."
"Em keahlian? Sejauh ini Lia hanya suka bernyanyi. Dan suaranya merdu untuk didengar. Aku mungkin akan mendaftarkannya di club vocal jika dia mau."
Tepat saat sudah menyelesaikan kalimat, Mobilku pun sampai dirumah besar kami. Bodyguardku membukakan pintu untukku dan aku pun segera keluar.
"Wah haha! jinjja.. banyak sekali camera, kalian semangat sekali sepertinya untuk merekam kegiatan kami." Aku terkikik geli melihat beberapa kru disana sudah siap memegang camera dan menyorotku. Dan mereka pun tersenyum menyapaku.