[COME TO ME, OMEGA]
[TREASURE]‘Pagi ku cerah ku, matahari bersinar. Ku gendong tas merahku di buna-eh pundak’ begitulah inner pemuda cantik nan manis bernama Choi Hyunsuk.
Sebenarnya Hyunsuk menyanyikan lagu itu hanya untuk menghibur hatinya yang sedikit mendung pagi ini.
Sekarang ia berada di perjalanan menuju sekolah. Tapi harus mampir ke kediaman sahabatnya terlebih dulu. Tentu saja untuk menjemputnya.
Klakson mobil ia bunyikan. Tak perlu menunggu lama, pemuda yang tak kalah manis dengan dirinya keluar dari pekarangan rumah.
“Hyunsuk kok lama sih?” gerutunya kesal.
“Lo pikir gua ga ada keperluan? Gua juga ada kali.” Balas Hyunsuk lalu menjalankan mobilnya.
“Ya ya ya. Emangnya lo sibuk ngapain? Nge lap tas kendi lo gitu?” yash, ga selalu tas yang Hyunsuk beli itu dipake. Cuma dipajang buat pamer. Hmzzh, orkay mah bebas.
Kim Junkyu temannya itu melihat dashboard dan disitu ada kotak obat. Rasa penasaran Junkyu menjadi jadi. “lo sakit? Kok ada ginian?”
Hyunsuk menghela nafas lelah. “Menurut lo apa? Obat sama status kita?” Hyunsuk sedang ingin menguji kelemotan otak Junkyu.
Tangan kanan ada di bawah dagu dan tangan kirinya memegan kotak tersebut, sok sokan mikir. Padahal ga ada otak. “Lo… jangan bilang udah ketemu mate. Terus ini punya mate lu. Lah! Anjirr kaga bilang bilang” oke percobaan gagal. Tebakan salah.
Sekali lagi, Hyunsuk menghela nafas lelah. “Junkyu goblok!” kata kata mutiara sudah tidak bisa ditahan. Mobil yang Hyunsuk kendarai berhenti saat sudah sampai ke tempat tujuan; sekolah. Lantas dengan sabar, “Itu obat buat heat, dan gua yang make”
Junkyu mengerjab sebentar, Hyunsuk memberinya teka teki yang menurutnya susah. Padahal Cuma otaknya aja yang kelewat lemot.
Hyunsuk keluar dari mobil, lalu dengan cepat Junkyu mengekor. “Lo omega?” Junkyu menatap Hyunsuk sedikit tidak percaya.
“Ya menurut lo aja.”
. . .
Selama perjalan menuju kelas, tenang. Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing masing. Sampai di ¼ perjalanan, Junkyu buka suara. “Gue masih bingung kok gue omega ya?” tanyanya dengan tatapan polos minta di polosin.
Hyunsuk menoleh sebentar, “Nape emang?” Jawabnya singkat.
Junkyu ga terima, dia itu ganteng loh! Masa jadi omega sih! Kan ga macho. “Anjir! Ganteng gini kok omega”
“Aduh ngaca Kyu, lu tuh imut nan menggemaskan tiada tara” jawab Hyunsuk lalu mencubit pipi luber Junkyu gemas.
Junkyu nya tambah cemberut. Pipinya dikembungin, bibir dimonyongin. Anak anak lain yang lihat Cuma bisa nahan gemas aja tuh.
Masih tetap ga mau di bilang imut. “Gue ganteng valid no debat.”
Hyunsuk menatap malas lawan bicaranya, “Lu cantik Kyu, imut, ucul, nggemesin. Ga ada kata ganteng buat lu”
“Ga mau tau. Gua ganteng. Ganteng tiada tara.” Tolaknya dengan penekanan di setiap kata.
“Lo cantik Kyu.”
“Ganteng.”
“Cantik.”
“Ganteng.”
“Cantik.”
“Gan-eh Uncuk!”
Badan kecil Hyunsuk jatuh. Ditabrak kingkong impor dari jupun.
“Heh! Lo kalo jalan cuma pake kaki, mata lo juga dipake!” sewot Junkyu ga terima. Kepalanya sedikit mendongak untuk melihat pelaku penabrakan.
“Ya kalian kalo mau berantem jangan dijalan, di lapangan noh. Jembar.” Balas si kingkong ga kalah sewot. Suaranya kayak om om, Junkyu jadi lumayan was was. Tapi gas ae lah.
“Dih! Kok sewot?!”
“Lo juga sewot ya nyet”
“Kok lo ngatain sih njink?!”
“Lo juga ngatain ye babik”
“Eh si dugong ga tau diri”
“Udah astaga, Tono Tono” saking fokusnya kea du bacot, Junkyu ga sadar ada orang lain dibelakangnya. Hyunsuk sih sadar sadar aja, lah dari tadi cuma diem.
“Heh lo ga usah ikut campur ye” tangannya nunjuk nunjukorang dibelakangnya.
“Maaf ya, ini kalian ngehalangin jalan.” Entah dari kapan, sekitar mereka udah rame aja.
“Hah… eh maaf” Hyunsuk mewakili, dia menarik Junkyu pergi. Malu dia.
“Aduh Kyu… masih pagi, hari pertama sekolah, jangan bikin masalah. Nanti kalo ga ada yang mau temenan gimana?” Hyunsuk masuk dalam mode cerewet dan parno-an. Kek emak kalian.
Junkyu menatap sahabatnya aneh “Ya lo juga bisa bisanya ga marah, dia nabrak lo, lo jatoh, dan dia ga minta maaf. Kalo gue sih, udah gue cakar tuh mukanya” cerocos Junkyu panjang lebar.
Mereka sudah sampai didepan pintu kelas, kelasnya udah ke isi setengah. Mereka memutuskan duduk di pojok belakang kelas yang terkesan lumayan angker.
Bukan karena ada penunggu, tapi karena tempatnya sedikit kumuh. Mereka masa bodoh, jarang jarang mereka dapet tempat duduk seenak ini belum ada yang nempatin.
Ada anak lain masuk kelas dan mengambil duduk didepan mereka berdua. “Lo berani banget gila, sama alpha black” katanya. Dia memutar kursinya menjadi menghadap ke Hyunsuk dan Junkyu.
“Btw, gue Junghwan.” Lanjutnya.
“Ha? Siapa yang alpha black?” Junkyu ga konek.
Junghwan mengernyit bingung. Sedangkan Hyunsuk lagi lagi menghela nafas lelah, lelah dengan kelemotan sahabatnya ini.
“Yang lo ajak berantem itu loh, dia dari alpha black” Junghwan mencoba menjelaskan lebih rinci.
“ohh si Tono?” junkyu tanya.
“Kok Tono?” junghwan jelas bingung.
“Temennya manggil dia Tono tuh” yah emang bener sih.
“Namanya Haruto, Junkyu”
“Kok tau nama gua? Wah gua pemes” kata junkyu kepedean.
“ini loh name tag anj-“ eitss puasa 😇
. . .
Versi: 24 April 2021
Re-published: 9 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Come to me, omega.
FantasyDiawali dengan perdebatan, berlanjut ke perang dingin, di satu kan kembali berdasarkan tes, dan disitu lah mereka menemukan mate mereka. "jujur, setiap deket sama mereka, gue nyium wangi yang bikin candu" Bxb area : Treasure.