Chapter 8

237 61 5
                                    

"Dahyuuun berangkaaat"

"Eo.. Jeosimhaee"

"Neee"

Aku keluar dari apartemenku dan membenahi sepatuku. Aku melirik ke arah apartemen winwin.

Biasanya ia selalu menungguku, entah itu di depan apartemenku atau di lobi bawah.

"Yaa.. Mungkin dia sudah di lobi" seruku,

Aku pun turun melalui lift. Saat sampai lobi aku mengedarkan pandanganku mencari sosok tampan itu. Tapi nihil, tidak ada winwin.

"Dia sudah berangkat yaa??"

"Aiissh! Dasar winwin"

Aku pun berjalan dengan agak kesal menuju parkiran sepeda. Hari ini aku ingin naik sepeda. Sebelum ada winwin aku selalu naik sepeda, tidak selalu juga sih yaaa.. Terkadanglah.
Karena winwin tidak ada sepeda jadi aku juga tidak pernah lagi naik sepeda. Jalan dengan winwin lebih menyenangkanㅋㅋㅋ

"Naik sepeda??"

Aku menengok dan mendapati nayeon eonni dengan pakaian kerjanya berjalan menuju mobilnya.

"Tumben sekali, biasa selalu jalan dengan.. Siapa tuh, pangeranmu?? Aah benar winwin. Iyakan?"

"Yaa.. Bener, hari ini dia meninggalkanku, jadi aku akan berangkat pakai sepeda saja"

"Pfftt.. Aigoo aigoo sang putri ditinggal oleh pangerannya yaa hahahahaa"

Ingin rasanya aku mencakar wajah kakakku itu. Kalau saja ia bukan kakakku mungkin sudah kulakukan daritadi.

"Ck! Sudah sana berangkat kerja, cari duit yang banyak, jangan cuma mantan yang ditumpuk" ucapku,

Sebelum di amukk mending langsung kabur hahaha.

"YAAKK KIM DAHYUN! NEO JINJJAA!!"

"SARANGHAEE EONNIIIII~" seruku sembari mengayuh sepedaku.

A love so beautiful

Author POV
       Dahyun memarkirkan sepedanya di parkiran khusus sepeda yang ada di sekolahnya.

"Dahyuun-ah annyeoongg!!"

Sinbi dan moonbin berjalan menghampiri dahyun.

"Kau bawa sepeda lagi? Waee?? Tidak bareng winwin lagi???" tanya sinbi bertubi,

"Winwin meninggalkanku" jawab dahyun dengan agak kesal,

"Yasudaah ayok ke kelas, ntr juga bakal ketemu sama ✨pangeranmu✨" ucap moonbin,

Dahyun mengangguk. Mereka pun berjalan masuk ke dalam gedung sekolah.
Sampai dikelas dahyun mengedarkan pandangannya, ia tidak menemukan winwin sama dimanapun. Bahkan ia tidak melihat tas winwin,

"Kok bangkunya masih kosong?"

"Masa belum berangkat? 15 menit lagi masukan, masa iya dia belum berangkat" gumam dahyun,

"Oi! Kenapa diam?" tanya moonbin,

"Winwin.. Tidak datang"

"Telat kali diaa, udah udaah" moonbin berjalan menuju mejanya diikuti dahyun yang duduk di depan moonbin,

Dahyun menolehkan kepalanya, menatap meja winwin.

'Dia tida masuk yaa'

'Tapi kenapa?? Sakit? Atau apa??' batin dahyun,

"Day.. Tolong aku dong" ucap moonbin mencolek-colek bahu dahyun,

Dahyun berbalik dengan wajah malasnya.

A Love So BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang