Chapter 17

140 40 4
                                    

      Hari sudah mulai sore. Dan jam terakhir pun sudah berakhir beberapa menit lalu. Bahkan sekarang sekolah sudah mulai sepi.

Sesuai yang dijanjikan dahyun kemarin, hari ini ia akan melukis winwin. Sesuai dengan permintaan winwin.

Dan sekarang mereka sudah berad di ruang seni yang ada di sekolah mereka.

"Kau duduk diam yaa disitu, supaya aku tidak susah melukisnya" ucap dahyun,

"Iya"

Winwin pun duduk di kursi yang berada didepan dahyun. Sedangkan dahyun sendiri sudah bersiap dengan peralatan lukisnya.

Perlahan dahyun mulai memoles kanvas dengan cat warna.

"Sejak kapan kau suka melukis?" tanya winwin,

"Hmm.. Sejak kecil. Terkadang aku menghilangkan stress dengan cara melukis atau bermain piano"

"Karena dua hal itu bisa membuatku tenang dan merasa relax" jawab dahyun,

"Kalau kau sendiri, punya hobby tidak?"

Winwin diam, terlihat berpikir sejenak.

"Entahlah, aku tidak merasa punya hobby" jawab winwin,

"Bagaimana dengan membaca? Bukankah kau suka membaca?"

"Yaa, tapi itu bukan hobby-ku. Aku hanya sekedar suka"

Dahyun ber-oh ria. Dan setelahnya, keadaan kembali hening. Dahyun yang fokus dengan lukisannya dan winwin yang hanya diam melamun. Sampai ia kembali membuka suara,

"Dahyun-ah.."

"Hm?"

"Aku akan kembali ke china"

Deg!

Dahyun membeku seketika. Kata-kata winwin terasa seperti sebuah hantaman.

"Setelah lulus, ayahku ingin aku kembali ke china"

"............"

Dahyun masih diam. Napasnya terasa tercekat di tenggorokan. Bahkan tanpa ia sadari ia membuat coretan kecil di lukisannya.

"Dahyun-ah.."

"E-eeumm S-sepertinya aku harus pergi. A-aku lupa kalau hari ini aku ada janji dengan nayeon eonni"

"Hmm, lukisannya akan aku lanjutkan dirumah. Kau tenang saja aku akan melukisnya dengan rapi hehe"

Setelah itu dahyun segera merapikan semua barang-barangnya dan pergi meninggalkan winwin yang masih diam membeku.

•A love so beautiful •

      Dahyun berjalan masuk kedalam rumahnya. Pandangannya terasa kosong. Bahkan yang biasanya ia selalu cerita ketika sampai rumah dan menyapa semua orang rumah. Kali ini ia hanya diam menunduk dan langsung masuk kedalam kamarnya.

"Mwoya.. Kenapa anak itu?" tanya ibunya kepada nayeon,

"Lagi galau mungkin. Biasalah remaja sahut nayeon yang masih fokus memotong kuku kakinya.

Sedangkan di dalam kamar, dahyun melembar tubuhnya ke atas kasurnya. Menatap kosong langit-langit kamarnya.

Perkataan winwin kembali teringat dan seakan berputar di dalam kepalanya.

"Apa dia bercanda?"

"Tapi wajahnya terlihat sangat serius tadii"

"Huwaaaaaa padahal aku sudah berkhayal bisa kuliah bareng winwin"

A Love So BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang