Chapter 23

141 40 16
                                    

Hari ini adalah weekend, dan ini adalah hari yang paling ditunggu dahyun untuk BERSANTAI.

Dan biasanya jam segini, tepatnya pukul 9 pagi. Dia masih berada di balik selimutnya a.k.a masih tertidur pulas. Karena special weekend ia tidak pernah menyalakan alarm.

Drrttt..

Drrrttt..

Drrrttt..

Hei hei, itu bukan suara alarm dahyun. Melainkan suara dering ponselnya yang mengganggu tidur nyenyaknya.

"Aiisshh!! Siapa sih yang nelpon pagi buta begini!" kesal dahyu sembari meraih ponselnya yang ia letakkan di meja samping kasurnya.

"Yak! Jangan menelpon pagi buta begini dong!" pekik dahyun masih setengah sadar,

"Pagi buta? Hahaha dasar gila. YAAK! SADARLAH INI BAHKAN SUDAH HAMPIR JAM 11!!"

Dahyun menjauhkan ponselnya dari telinga karena teriakan orang di sebrang sana.

"Aisshh! Lee jeno jinjja!"

"Ini weekend jeno-ya, kau tau sendiri AKU TIDAK SUKA DIGANGGU SAAT WEEKEND!!" balas dahyun dengan teriakan juga.

"Buat pengecualian untuk hari ini"

"Cepat siap-siap, 10 menit lagi aku sampai di apartemenmu!"

Dahyun melebarkan matanya mendengar ucapan jeno, "apa maksudmu?! ayolaah lee jeno aku malaaass."

"Aku ingin menagih tiket permintaan terakhir yang kemarin"

"Lain kali saja yaa, pokoknya jangan hari ini. Aku mal—"

"Tidak menerima penolakan! Cepat siap-siap atau aku seret kau keluar dengan memakai pakaian yang saat ini kau pakai!"

Dahyun spontan melihat piyama kumalnya ditambah ada bekas liur yang mengering di lengan bajunya.

"Aiisshh! Ini pemaksa—"

"POKOKNYA CEPAT SIAP-SIAP!! kkeut!"

"—y-yaak lee jeno. YAAKK!!"

Dahyun menggeram kesal dengan tingkah seenaknya jeno. Sirna sudah angan-angannya untuk bersantai ria seharian, huhuu.

"Lee jeno sialan, huhuuu"

•A love so beautiful•

Dahyun keluar dari apartemennya dengan sudah memakai pakaian rapi dan casual.

Dahyun menengok ke arah bawah, tepatnya ke arah parkiran luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun menengok ke arah bawah, tepatnya ke arah parkiran luar. Dan dapat ia lihat mobil jeno yang sudah terparkir didepan apartemennya. Namun, ia tidak melihat keberadaan jeno di mobil itu.

A Love So BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang