Chapter 19

159 47 11
                                    

GRADUATION DAY!!
.
.

Seluruh murid kelas 12 keluar dari aula tempat acara perpisahan dilaksanakan. Semuanya bersorak senang begitu kepala sekolah menyatakan kalau seluruh murid LULUS.

"HUWAAAA KITA LULUS!!" seru sinbi langsung memeluk dahyun,

Dahyun juga ikut tersenyum bahagia. Namun ada sedikit kekosongan dihatinya yang membuat dirinya tidak sepenuhnya bahagia.

"Sayang sekali winwin tidak ada yaa" ucap sinbi,

"Gwaenchana??" tanya sinbi,

Dahyun tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan yakin. Padahal ia sangat-sangat berharap winwin bisa ikut acara perpisahan.

"Tentu saja aku tidak apa-apa, toh winwin kan mau belik ke china jadi pasti banyak yang harus dia urus" ucap dahyun bohong tentunya.

Sinbi tersenyum, ia tau kalau dahyun sebenarnya tidak baik-baik saja.

"Kapan dia berangkat?" tanyanya,

"Hmm katanya sih lusa"

"Nah kalau begitu, masih ada waktu kita untuk merayakan kelulusan bersama winwin" ucap sinbi,

"Benar! YEAAAYY!! Kita harus merencanakam segera" sahut dahyun antusias,

"Iyaaaㅋㅋㅋ"

"By the way, moonbin dan jeno mana? Bukannya tadi kita keluar bebarengan sama mereka yaa" ucap dahyun,

"Ck! Mereka ini benar-benar!" geram sinbi,

Baru saja di bicarakan, moonbin dan jeno tiba-tiba muncul dengan berlari ke arah mereka.

"DAHYUUUNN!! SINBIIII!!!" pekik moonbin,

Dahyun dan sinbi menoleh dan menautkan alis mereka saat melihat dua orang yang mereka cari itu berlari dengan tergesa-gesa ke arah mereka.

"Kenapa kalian lari-lari begitu? Seperti dikejar setan saja" ucap dahyun,

"Yang ada mah harusnya setan yang takut dengan kalian" ucap sinbi,

"HAAHAHAHAHAHA" gelak tawa keluar dari mulit dahyun dan sinbi,

"Ck! Yak! Ini bukan saatnya tertawa!!" kesal moonbin,

"Terus, kalian kenapa?" tanta dahyun,

"Winwin, dia menghubungiku dan bilang kalau.."

"Kalau apa?? Moonbin-ah, jangan bicara setengah-setengah!!" geram dahyun,

"Kalau dia berangkat ke china hari ini" ucap jeno melanjutkan,

Deg!

Tubug dahyun membeku. Padahal ia ingat betul beberapa hari lalu winwin bilang kalau ia berangkat ke china lusa setelah hari kelulusan.

"Ck! Dahyun-ah, ini bukan saatnya shock! Lebih baik kita ke bandara sekarang!" ucap jeno,

"Antarkan aku ke rumah dulu, ada yang harus ku ambil"

Dahyun menarik tangan jeno. Untung saja hari ini jeno membawa mobil. Jadi mereka berempat dengan segara pergi dari sekolah, masa bodo dengan acara yang belum selesai.

Mereka sampai di apartemen dahyun dan dahyun pun langsung berlari menuju unit apartemennya.

Cklek! Brakh!

"Yak! Kim dahyun! Kau meu merusak pintu, hah!!"

"Mian eomma, dahyun buru-buru"

Dahyun berlari ke kamarnya, lalu mengambil lukisannya yang sudah di bungkus kertas berwarna coklat.

A Love So BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang