01. Lukisan

379 38 4
                                    

Attention!
Ini merupakan cerita Fanfict dari Treasure. Untuk nama nama member di buat dengan versi lokal.

Enjoy it!

-©-

"People come and go, but memories don't"

"People come and go, but memories don't"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arthur - 01


Neol saranghae!

Lagu I Love You dari Treasure itu terdengar menggebu dari laptop yang menyala. Winter yang sedang membuang sampah setelah selesai menyapu itu pun tak kuasa untuk tidak berjoget. Ia menirukan koreografi gidag gidug sambil menunjukkan finger heart. Ia tersenyum puas seakan benar- benar sedang melakukan perform di panggung.

"Assalamu'alaikum pakett!" Teriakan seseorang yang sangat ia kenal tiba- tiba terdengar dari pintu apartemen. Winter yang sedang asik berjoget itu mendengus.

"Gue nggak pesen paket. Pergi aja sana lo!" Teriak gadis itu.

"Oh.. nggak mau nasi goreng mak Yanti? Yaudah gue buang aja lah." Cowok itu menyaut dengan suara mengejek.

Mendengar itu, Winter langsung bergegas membuka pintu. Nasi goreng mak Yanti adalah makanan favoritnya. Apalagi ia sudah sangat jarang makan Nasi goreng buatan mak Yanti itu setelah pindah ke apartemen. Tentu saja dia tidak bisa menolak meskipun dalam hatinya ia enggan menyambut makhluk jail dan julid yang selalu merecoki hidupnya. Siapa lagi kalo bukan Kakak sepupunya, Juli. Nama panjangnya Julid, cocok banget kan sama sifatnya.

Begitu pintu terbuka, Juli langsung masuk dan melengos ke dapur tanpa menghiraukan ekspresi Winter yang seperti orang kebingungan. "Mana nasgornya?" Winter mengernyit melihat Juli yang datang dengan tangan kosong.

"Oiya, lupa belum gue beli." Juli terkekeh dengan wajah tak berdosanya.

"Syalan ijulll!" Winter sudah siap memukul Juli dengan sapu ditangannya. Namun makhluk itu sudah terlebih dahulu melarikan diri ke dapur dan langsung membuka kulkas.

Winter hanya bisa menghela napas kasar. Ia sudah terbiasa dengan perlakuan menyebalkan Kakak sepupunya itu. Gadis itu kemudian mematikan musik yang sedari tadi masih mengalun indah.

"Pasti abis joget." Celetuk Juli yang baru saja keluar dari dapur sambil meminum sekotak susu. Dia sudah sangat hapal dengan perilaku Winter. Mereka dulu pernah tinggal serumah setelah kedua orang tua Winter meninggal dunia. Namun kalian tahulah apa yang terjadi saat kedua makhluk itu tinggal seatap. Yap, perang dunia. Alhasil Winter memilih tinggal sendiri di sebuah apartemen yang dekat dengan kampus tempat ia kuliah.

"Bicit, ngapain sih ke sini? Ganggu perdamaian dunia aja." Winter yang kesal itu ikut mendudukkan diri di sofa.

"Mampir doang mau minta minum elah, pelit amat." Juli mencibir.

ArthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang