• prolog •

1K 45 1
                                    

___________

Wanita yang masih terlihat muda itu, sedang mondar mandir dihadapan putranya.

Aksa -- anak kedua Nasya dan Raffa.    Dia kelas 8, meskipun masih SMP Aksa sudah tumbuh besar. Bahkan tinggi badanya pun hampir sama dengan Raffa. Namun yang selalu bikin Nasya kesal dengan Aksa adalah kebiasaannya yang susah bangun pagi dan tidak mengerjakan tugasnya.

Nasya berkacak pinggang, menatap putranya yang terduduk disofa dengan tampang tidak berdosanya.

"Aksa!" panggil Nasya tidak biasa. Sedangkan Aksa hanya menatap mamanya.

"Aksa! Kamu dengerin mama nggak?" tanya Nasya

"Denger ma." jawab Aksa. Cowok itu memasang wajah sedih berharap mamanya luluh dan tidak memarahinya karena dapat panggilan dari wali kelas jika Aksa lagi-lagi membuat ulah. Yaitu tidak mengerjakan tugasnya selama seminggu.

"Kenapa kamu nggak ngerjain tugas, hah? Mama capek kalau tiap hari ingetin kamu terus, Aksa." pasrah Nasya lalu ikut duduk sambil memijat pelipisnya.

Aksa merasa bersalah kepada Nasya, lalu Aksa memeluk tubuh Nasya "Maafin Aksa ma, Aksa janji nggak bakal ulangin ini lagi.

Nasya mengehela nafasnya, Aksa memang pintar jika harus meluluhkannya "Iya, tapi beneran jangan bohong." ucap Nasya lalu mengacak pelan rambut Aksa.

****

"Kalau masuk rumah salam dulu, sayang.." tegur Nasya yang melihat Raina masuk rumah dengan bibir yang dimajukan sambil mengomel tidak jelas.

Nasya duduk disamping mamanya lalu memeluknya.

"Hiks...ma..."

Nasya mengelus punggung Raina "Kenapa Raina nangis?" bukanya menjawab Raina malah melepaskan pelukanya lalu berlari menuju kamarnya.

Ini tidak bisa dibiarkan, Nasya harus menyusulnya.

Belum sempat Nasya melangkah panggilan seseorang membuatnya menoleh kearah pintu.

"Allan? Kenapa?" tanya Raina saat tahu yang datang adalah Allan.

Allan mendekati Nasya "Allan salah tan, maafin Allan udah buat Raina nangis." Allan berjongkok dihadapan Nasya. Nasya kaget dan langsung menyuruh Allan berdiri lagi.

"Ada masalah apa kamu sama Raina? Tiba-tiba pulang terus nangis." tanya Nasya

Allan menghela nafasnya.

"Oke, tante nggak mau ikut campur. Kamu sama Raina udah dewasa. Jadi selesaikan masalah kalian sendiri ya, Lan." ucap Raina sambil menepuk bahu Allan. Setelah itu Nasya pergi kedapur untuk mengambil minum, yang pasti untuk dirinya sendiri.

Dengan langkah lesu, Allan menaiki tangga menuju kamar Raina.














Yey...prolognya segitu dulu ya💕

Jangan lupa vote😍

See u❤

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang