3

611 31 14
                                    


"Sakit Lan..."

"Makanya pelan-pelan sayang."

"Kamu enak tinggal masukin, aku susah nelenya."

"Coba dulu, pasti enak."

"Nggak mau...jangan maksa dong Lan."

"Dicoba aja belum, udah bilang nggak enak."

Keempat temanya hanya menatap sepasang kekasih yang berada didepanya. Saat ini mereka sedang berada dikantin. Sedari tadi Raina terus merengek tidak bisa makan karena sariawan, Allan pun sangat kesusahan membujuk Raina supaya mau makan.

"Coba liat, apa nambah sariawanya." Ucap Allan lalu menangkup kedua pipi Raina.

"Nggak mau...sakit."

Allan menghela nafasnya pasrah, untung sayang. Allan menarik kepala Raina supaya bersandar didadanya "minum aja ya." Ucap Allan membuat Raina mengangguk.

"Udah diminum obatnya?" Tanya Nata

"Udah kok, tadi berangkat sekolah juga udah minum." Jawab Allan

"Kasih sambal aja, Ra. Biar cepet sembuh." Ucap Ardan membuat Raina semakin memajukan bibirnya.
Sedangkan Ardan dengan enaknya memasukan bakso kedalam mulutnya dengan gaya yang dibuat-buat.

"Tega banget lu tong." Sahut Rafel

"Coba yang dikasih sambel matanya Ardan, pasti enak." Ardan menatap sinis Masha, lalu bibirnya berubah menjadi senyuman smirk.

"Ntar gue nggak bisa lihat lo lagi, Sha." Bisik Ardan ditelinga Masha, karena memang mereka duduk berdekatan.

Masha bergidik ngeri, lalu mendorong wajah Ardan kasar.

"Sakit monyet!"

"Salah lu sendiri."

"Bodo!"

"Lo yang bodo."

"Ardan..." panggil Raina pelan

Ardan pun menatap Raina dengan alos yang terangkat sebelah.

"Telur lo enak deh kayaknya, gue mau..." ucap Raina memelas

Sedangkan yang lain pikiranya masoh traveling. Ardan menunduk melihat bagian bawahnya, lalu ia menelan ludahnya susah payah.

"Kok malah diem, nggak boleh ya."

"E-eh____"

Allan menggeplak kepala Ardan cukup keras, dia tidak tahu jika yang diinginkan Raina adalah baksonya yang berisi telur.

"Raina minta telur yang lo makan, bukan telur kejantanan lo." Ucap Allan yang sedikit kesal. Sedangkan Ardan menyegir memperlihatkan sela-sela giginya yang terdapat cabe merah.

"Beneran mau?" Tanya Allan yang melihat raut ketidak yakinan diwajah Raina. Memakan bubur saja sangat kesusahan apalagi memakan telur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang