[1]Ahli Obat Mujarab Yang Gigih ✓

211-215

211. Guru Besar Agung 4

Pelayan istana berdiri di samping. Dia merasa ingin menangis tetapi tidak bisa menangis. Meskipun ini adalah arahan Xing Lou, dia tidak berani membiarkan guru besar negara untuk duduk di sudut yang tidak jelas. Itu sama saja dengan bunuh diri.

Xuan Wei yang berdiri di samping, melihat pelayan istana telah mencoba berbicara beberapa kali tetapi ragu-ragu. Dia dengan dingin berkata, "Ini adalah keinginan guru besar. Kamu harus mematuhinya."

Pelayan istana tidak punya pilihan selain menurut. Dia segera memerintahkan seseorang untuk menghapus semua pengaturan meja asli dan menggantinya dengan peralatan berlapis emas yang seragam. Bahkan taplak meja diganti menjadi yang gelap dengan sulaman benang perak. Meja sederhana asli di pojok tiba-tiba tampak jauh lebih menarik.

Anggota aristokrasi yang jatuh yang telah melarikan diri dari meja karena takut terlibat oleh keluarga Lei, sekarang menatap dengan sedih ke Xing Lou, yang duduk di meja mereka.

Jika mereka tahu bahwa guru besar akan sangat ramah, mereka tidak akan bergerak sedikit pun bahkan jika keluarga Lei telah memukuli mereka.

Tapi sekarang...

Tidak ada yang berani melangkah lebih dekat ke meja.

Jauh sebelumnya, Kaisar takut bahwa kekaguman penduduk yang tinggi terhadap Xing Lou akan meredam semangat Xing Lou dan karenanya melarang keras siapa pun untuk mendekati Xing Lou tanpa izinnya. Hasilnya, hanya Ji Fengyan dan Xing Lou yang sekarang duduk di meja bundar besar.

Lei Yuanxu berdiri membeku di samping. Saat dia perlahan menoleh untuk melihat punggung Xing Lou, wajahnya terasa panas dan dingin. Xing Lou sama sekali tidak memperhatikannya. Namun, tindakan sebelumnya tampak seperti... dia mencoba meniup terompetnya sendiri. Wajahnya benar-benar terbakar sekarang.

Lei Qin mengerutkan kening karena rasa malu Lei Yuanxu. Merasa tidak berdaya, dia hanya bisa maju dan berbicara ke punggung Xing Lou. "Guru besar, maafkan adik saya karena telah meredam suasana hati guru besar dengan ketidaktahuannya."

Xing Lou duduk tak bergerak di kursi, bahkan tidak menoleh. Seolah-olah dia tidak mendengar permintaan maaf Lei Qin.

Lei Qin tidak berani bertindak impulsif. Dia hanya bisa memimpin Lei Yuanxu untuk membungkuk dan berdiri di tempat semula.

Suara lambat Xing Lou hanya berbicara beberapa saat kemudian. "Kebiasaan keluarga Lei tidak seperti dulu lagi."

Jantung Lei Qin mulai berdebar kencang dan keringat dingin tiba-tiba merembes dari alisnya.

"Kau benar-benar menginginkan nyawa seorang terminator yang terhormat sebagai hukuman atas kematian penjahat biasa. Kehidupan keluarga Lei benar-benar... berharga." Suara Xing Lou terdengar dingin. Meskipun itu sama sekali tanpa perubahan, itu jatuh seperti guntur di telinga mereka yang mendengarkan.

Lei Yuanxu sangat ketakutan sehingga lututnya tertekuk dan dia berlutut di lantai dengan celepuk. Butiran besar keringat merembes dari punggungnya, membasahi bajunya dalam sekejap. Ekspresi Lei Qin juga tiba-tiba berubah dan ketakutan melanda hatinya. Meskipun guru besar jarang mencampuri urusan nasional, dia pasti memperhatikan satu hal! Terminatornya!

Meskipun terminator menerima perintah mereka dari Kaisar, Kaisar dan guru besar telah mempertimbangkan banyak aturan dan peraturan yang mengatur terminator sebelum menyelesaikannya.

Dapat dikatakan bahwa terminator adalah salah satu dari sedikit hal yang layak mendapat perhatian guru besar.

Sekarang Xing Lou telah mendengar apa yang dikatakan Lei Yuanxu tadi!