[1]Ahli Obat Mujarab Yang Gigih ✓

226-230

226: Mendapatkan semuanya kembali (2)

Setelah melihat sabuk itu, mata Ji Qingshang langsung terbakar.

"Sabuk biru delapan harta?" Ji Fengyan mengangkat alisnya sedikit saat dia melihat sabuk biru delapan harta berkilauan dengan cahaya.

"Itu milikku!" Ji Qingshang penuh amarah saat dia mengepalkan tinjunya erat-erat di sisi tubuhnya.

Ji Fengyan melirik Ji Qingshang dan berkata sambil tertawa pelan, "Milikmu? Ji Qingshang, hanya ada satu dari delapan sabuk biru harta karun di seluruh Kerajaan Naga Suci dan itu termasuk dalam daftar hadiah yang telah diberikan Yang Mulia kepadaku. Di mana Kau berhasil mendapatkan yang lain? "

"Itu adalah Paman Tertua yang memberikannya padaku. Itu sudah lama menjadi milikku, Ji Fengyan, sebaiknya kau tidak terlalu berlebihan! " Ji Qingshang benar-benar lepas kendali saat dia melepaskan diri dari pelayan yang mendukungnya dan menyerang Ji Fengyan untuk mencoba merebut sabuk biru delapan harta darinya.

Namun, ketika Ji Fengyan mengangkat tangannya untuk menghindari Ji Qingshang, sabuk panjang itu langsung mengenai pipi Ji Qingshang yang cantik dan lembut!

Tamparan keras terdengar, diikuti oleh erangan Ji Qingshang. Dia memegang pipinya yang terbakar dan menatap tak percaya pada Ji Fengyan.

"Paman Kedua, aku tidak perlu mengulangi apa yang baru saja aku katakan, kan?" Ji Fengyan bahkan tidak repot-repot melihat Ji Qingshang saat dia melihat Ji He dengan mata setengah terbuka.

Gelombang dingin mengalir di punggung Ji He. Ji Fengyan tersenyum tetapi tanpa sadar, ekspresi itu membuatnya merasa ketakutan merayap di dalam dirinya. Ji Qiu telah berjanji bahwa semua yang menjadi milik Ji Fengyan akan menjadi keputusannya. Ini awalnya adalah rencana Ji Qiu untuk mengulur waktu, siapa yang tahu bahwa Ji Fengyan benar-benar menggunakannya untuk melawan mereka. Alhasil, Ji He pun tak bisa membantah.

"Kembalikan ... kembalikan semua barang milik Nona Kesembilan," bahkan suara Ji He sedikit bergetar.

Saat Yang Mulia memberikan semua harta berharga kepada Ji Fengyan, sebagian besar harta itu dibagikan kepada semua orang di keluarga Ji dan Ji Qingshang mengambil banyak dari mereka. Meskipun sulit untuk melacak kembali uang itu, semua harta yang diberikan oleh Yang Mulia tercatat dengan jelas.

Bahkan jika Ji He bermaksud untuk memalsukan ketidaktahuan, itu tidak mungkin.

Para pelayan itu tidak bisa membantu tetapi menggigil ketika mereka mendengar apa yang diperintahkan Ji He. Ketika mereka mengemas barang-barang itu, mereka semua secara naluriah mengembalikan semua barang milik Ji Fengyan.

Ji Qingshang terus memegangi pipinya yang sakit saat matanya merah karena amarah dan air mata mulai mengalir. Pada akhirnya, dia bahkan tidak tahan melihat Ji Fengyan dan dia berbalik untuk meninggalkan ruangan.

Ji He hanya bisa menghela nafas pelan. Setelah memastikan bahwa para pelayan telah mengemasi semuanya, dia kemudian keluar dari kamar.

Di halaman besar, hanya ada Ji Fengyan yang tersisa.

Pakaian dan aksesori Ji Qingshang sebagian besar dipindahkan, dan sisanya adalah barang-barang yang dieksploitasi darinya.

Melihat ruangan kosong itu, Ji Fengyan dengan acuh tak acuh berjalan ke atas dan menutup pintu. Dia perlahan duduk di meja yang berantakan dan mengeluarkan setumpuk kertas kuning cerah dari giok jiwa luar angkasa. Menggunakan jari-jarinya yang halus dan lembut, dia perlahan merobek kertas itu menjadi seorang pria kecil berukuran telapak tangan dan melambaikannya di udara...

Sederet pria kertas berbaris di tanah.

Ji Fengyan menopang dagunya dengan tangannya saat dia menginstruksikan para pekerja kertas. "Bersihkan ruangan ini."