MD1✓

54 29 25
                                    

Haluha!! Jan Lupa Votmen yahh gak mahal kok say😂

Jeane menuju pintu dengan perasaan bahagia memandangi kepergian teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeane menuju pintu dengan perasaan bahagia memandangi kepergian teman-temannya. Ia bersyukur setidaknya ada yang bisa membuatnya melupakan sedikit kemelut hatinya.

Namun kebahagian itu lenyap tak kala ia beranjak kearah kamarnya, Heni menatapnya tajam. Jeane menunduk kan kepala sambil berlalu namun Heni segera mencekal tangan nya kuat sambil berkata
"Hari ini kau boleh bahagia tapi jangan sekali-sekali kau merebut simpati dari Cia adikmu" kata Heni tajam

Jeane semakin dalam menunduk mempertahankan air matanya agar tidak jatuh lalu beranjak pergi setelah tangan nya dihempas kasar oleh mama nya sendiri.

"Apa salahku ma? Hingga mama membenciku tidak menyanyangiku? APA MAAA!!!!!!" Teriak Jeane tak kala sudah berada dikamarnya.

Ia memandang kearah cermin, wajah ayu nya terpantul disana setetes demi setetes air mata membasahi pipi gadis itu. Batinnya tersiksa atas kelakuan mama nya hm anak mana yang tak tersakiti ketika ibu kandungnya sendiri begitu sangat membencinya.
Dengan kasar Jeane menghapusnya lalu beranjak kearah kamar mandi badan nya sudah sangat lengket karena keringat.

^^^

Fajar mulai menyingsing diufuk timurdengan semburat jingga yang indah. Terpantul sosok yang sudah mengenalnya seragam SMA nya duduk termangu memandangi betapa indah ciptaan tuhan.

Matahari muncul mula-mula hanya semburat kecil cahaya lama-lama semakin terang menerpa wajah ayu Jeane. Hangatnya mentari pagi itu sehangat senyumnya yang terkembang.

Ia berteriak dalam hati ia siap! Membuka lembaran baru di hidupnya ya dia akan pindah sekolah ia sudah bosan dengan sekolah lamanya terlalu menyedihkan. Untung saja Jhon papa tirinya menyetujui kemauannya.

Jeane beranjak menuruni tangga ia memutuskan berangkat pagi agar tak terlalu mencolok di sekolah barunya.

Dengan diantar ayah tirinya dia berangkat tanpa pamitan pada Heni , perempuan itu mungkin tak aku menatapku batin Jeane lesu.

^^^

Jeane memasuki pintu gerbang sekolah SMA Garuda dengan senyum tergambar diwajahnya. Sial! Rutuk Jeane karena sekolah itu murid 2 ny sangat -sangat rajin. Wajar memang sekolah terelite dan terpandang.

Jeane menunggu dengan sebal sudah jam 07:00 namun bell belum juga berdentang. Hingga selang beberapa menit apa yang ia tunggu berbunyi juga.Jeane menghela nafas lega.

"Mari Jeane ibu antar kelas kamu" kata Bu Tini ramah.

Jeane hanya mengangguk sambil tersenyum. Jhon sudah dari tadi pergi setelah laporan kekepala sekolah di SMA ini.

JEANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang