MD9✓

5 3 0
                                    

Wahhh MD up lagiii Jan lupa ya votmen nya. Eh Jan ngasih harapan palsu lahh :(  kalian jika offline bisa kasih bintang saja nanti jika buka data pasti masuk motif nya. Jan kasih harapan palsu loh ya:) maap nih suka telat up nya 😪

"Emm makasihh" kata Jeane sambil tersenyum.

Reno merasa gemas cowok itu refleks mengelus kepalanya pelan" sama sama, gua pulang dulu" kata Reno lembut.

"Em gak mampir dulu?, hati hati"

"Udh sore, ya" Reno tersenyum lantas cowok itu mengegas montornya membelah udara sore yang dingin.

***

"Jeane!!" Teriakan itu membuat Jeane terlonjak kaget.ia pun menoleh kearah suara.

"Ini kamu?? Yaampun kamu udah gede"

"Tante Isna?"tanya Jeane sambil menunjuk wanita paruh baya itu.

"Ya ini Tante" kata Isna sambil mengulurkan tangannya.

"Aaajeane kangen Tan"teriak Jeane buncah.

"Ututut Tante juga kangen sayang" bisik Isna sambil menepuk pelan punggung Jeane .

"Isna mari makan!!" Teriak Heni dari arah dapur.

"Nah kita makan ganti baju dulu ya" kata Isna sambil melepas pelukannya dengan Jeane .

"Emm gak usah Tan tadi udah makan" kata Jeane menggeleng.

"Loh??"

"Dah tanteee"teriak Jeane berlari kearah kamarnya tanpa menoleh lagi kearah belakang.

Heni yang muncul pun hanya memandang tajam Jeane "biarkan dia" ucapnya dingin.

"Tapi kak" kata Isna ragu.

"Sudah ayo nanti dingin masakan nya " kata Heni sambil menarik lengan Isna.

Waktu yang tepat bisik nya dalam hati sambil menyeringai tajam.

***

Selepas kejadian itu, pagi pagi Jeane sudah berada di kantin sekolah bersama ketiga sahabatnya. Jeane hanya duduk termangu sambil mengaduk aduk minumannya.

"Gilak sambel nya pedes batt dah" kata Selfi sambil mengibaskan tangannya didekat mulut .

"Gada sambel ga pedes non" kata Selfi mengkritik ocehan Alien.

Alika hanya mengangkat bahu acuh,Mandang Jeane gadis itu tengah menatap kearah seseorang ntah siapa. Lalu bangkit ketika sadar ia pun bertanya

"eh Jeane mau kemana?" Teriaknya. Namun Jeane tak menghiraukan panggilan nya.

"Lah lah gua ikutt" teriak Selfi lalu berlari kearah Jeane. Alika dan Citra hanya berpandangan heran.

"Sisil??"

Ketika mendengar suara dari arah belakang yang memanggil nya gadis berambut lurus ikal itu menoleh. Mengangkat alis tinggi ketika tau siapa yang memanggilnya.

"Ini Lo widikhh Lo cantik bener" kata Jeane sambil menepuk bahu sisil, Selfi hnaya memperhatikan dari arah belakang. Sisil memandang tangan Jeane yang berada di bahunya lalu berjalan memdekat,

"Bagaimana gua bisa lupa sama PEMBUNUH" ucap Sisil menekankan kata pembunuh didekat telinganya Jeane lalu gadis itu beranjak pergi tanpa sepatah kata pun.

Bagai petir disiang bolong, hati Jeane sakit, tak disangka sepupu nya tega berkata begitu didepannya didepan banyak orang. Ia pun pergi sambil menahan air mata. Tanpa menghiraukan teriakan Alika,Citra,dan Selfi yang mengejar.

JEANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang