Setelah kembali ke kantor aku merasa seperti beban ku kembali lagi. Pekerjaan yang menumpuk di meja kerja membuat mood ku kembali jelek. Lama berkutat dengan pekerjaan ku waktu pulang pun tiba, tapi sebelum memutuskan pulang tiba-tiba saja Pak Burhan memberi pengumuman bahwa besok harus datang lebih pagi karena kita akan kedatangan CEO baru perusahaan ku bekerja. Semua karyawan yang mendengar pengumuman Pak Burhan sangat amat kesal. Pasalnya besok kita harus datang tepat jam 7 pagi di kantor. Benar-benar kantor membuat mood ku selalu jatuh. Aku memutuskan mampir ke taman untuk membeli es krim ke sukaan ku untuk mengembalikan mood kembali.
Setelah sampai di taman aku langsung membeli es krim dan duduk di salah satu bangku. Aku pun memakan es krim yang ku beli dengan santai sambil memandangi beberapa orang di taman mulai dari yg pacaran, berpiknik sederhana bersama keluarga, bahkan ada pula yang berolahraga. Setelah menghabiskan es krim aku memutuskan membaca novel dan karena merasa sendiri aku pun menggunakan headset dan memutar musik kesukaan ku untuk menambah ketenangan ku. Setelah 1/2 jam aku menghabiskan waktu di taman, aku memutuskan untuk pulang tapi ketika aku melepas headset ku, aku baru menyadari bahwa di sebelah ku ada orang lain yang duduk di bangku yang sama dengan ku. Saking asiknya membaca dan mendengarkan musik dengan headset aku pun sampai tak sadar bahwa ada orang yg duduk di sebelah ku. Aku melihat betapa kusutnya orang di sebelah ku. Memang dasar mulut ku yang tak pernah bisa di ajak kerja sama, jiwa penasaran ku menuntun mulut ini bertanya ke laki-laki itu.
"Permisi kak kayaknya pusing banget banyak masalah ya" tanya ku dengan enteng.
Laki-laki itu menoleh padaku. Dia merasa heran dengan ku dan mulai melihat diriku dari atas sampai ujung kaki. Laki-laki itu tetap terdiam dan tidak menghiraukan ku.
"Yah kak ditanya malah diem aja, aku serius kak"
"Maaf sepertinya saya mengganggu anda"
"Idih kak di tanya malah pergi kali aja kakak punya masalah dan butuh tempat curhat aku siap kok kak"
"Sepertinya anda salah saya sedang tidak punya masalah"
"Yah kak kelihatan gitu dari mukanya masih juga nangkis kayak lagi main badminton aja kak"
Dengan muka datar laki-laki itu memelototi ku.
"Maaf deh kak bukan mau ikut campur urusan kakak nih cuman kalo ada masalah dan cerita bisa jadi plong kok lagian aku bisa jaga rahasia"
"Seyakin apa kamu kalo kamu tidak menyebarkannya"
"Sangat yakin"
"Setelah saya cerita apa kamu bisa bantu saya"
"Mungkin"
"Mau gak kamu nikah sama saya"
Aku sangat terkejut dengan pertanyaannya dan tiba-tiba mulut lincah ini menjawab tanpa berkompromi dulu.
"Boleh kak"
Dia sangat kaget dengan jawaban spontan ku. Tapi seketika aku sadar dengan jawaban ku dan meralatnya.
"Eeh maksud saya bukan gitu, (mode ngegas pun on) kakak gila apa ajak saya nikah kita gak kenal sama sekali!!"
"Saya gak gila saya serius"
"Mampus aku" jawab ku dalam hati
"Gini deh kak kalo masalah itu aku gak bisa bantu, kalo bantuan yang lain mungkin bisa"
"Saya gak mau penolakan tadi kan kamu sendiri yang mengajukan diri sekarang saya sudah putuskan kamu akan jadi calon istri saya"
"Wah kakak ini beneran gila ya, saya gak bisa pokoknya saya tarik lagi omongan saya dan satu lagi nikah bukan untuk mainan kak"
"Saya gak mau tahu besok saya tunggu kamu di kantor kamu kerja"
"Emang kakak tahu tempat kerja saya?"
"Tuh kelihatan di name tag mu kantor beserta nama lengkap mu jadi saya gak perlu susah mencari kamu dan kita akan sering ketemu jadi kamu gak akan bisa kabur"
"Wah kakak kayaknya otak kakak ada yang salah deh mending kakak benerin otak dulu aku pulang dulu ya kak"
Aku pun langsung memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan pulang aku pun merutuki diri sendiri karena sikap ku yang terlalu kepo dan ingin tahu. Akhirnya aku kena jebakan batman. Bagaimana coba aku harus menghadapi orang tadi kalo besok dia beneean nyamperin aku ke kantor. Aku terus berpikir kejadian tadi sampai tak terasa aku tiba di rumah. Sesampainya di rumah aku memutuskan untuk istirahat dan melupakan kejadian tadi.
~Bersambung~
Thanks for read ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
RomansKeputusan ku di hari itu adalah keputusan yang membuat hidupku terjebak dalam sebuah pernikahan By Peachy ©2020