Caramel 《4》

763 29 10
                                    

Diwajidkan follow akun author
Jangan lupa vote dan comment

Happy Reading

"Iya kak, jihan sudah dua kali lompat kelas pertama jihan lompat dari kelas satu ke kelas tiga yang kedua jihan lompat dari kelas empat ke kelas enam" ucap jihan

"Anak pintar, adek sudah makan belun" tanya aca

"Belum kak" ucap jihan cengengesan

"Makan dulu yu udah beres makan kita belanja baju dulu buat kamu sehari hari" ucap aca

"Nanti kita juga beli peralatan sekolah buat adek" ucap imey

"Maaf ya kak merepotkan" ucap jihan

"Adek dengerin kaka ya jangan bilang seperti itu lagi ya, adek itu sudah kaka anggap menjadi adik kandung kaka semua yang kami lakukan itu untuk adik kami yang sangat kami sayangin ini" ucap imey sambil mencubit pipi cabi jihan

"Iya dek jangan sungkan kepada kaka ya kalo ada apa apa bilanglah akan kaka bantun selagi itu baik dan bermanfaat vuat adek" ucap aca

"Siap kak" ucap jihan memberi hormat kepada kami

"Lucu nya adekku" ucap imey

"Yu kita cari tempat makan dulu" ucap aca

Kami pun menuju cafe yang kebetulan dekat dengan tanam itu banyak sekali berbicangan kami dengan jihan yang begitu menyedikan kisahnya sama seperti kami.

Sungguh sakit hati aca dan mey mendengar kisah jihan sama sepertinya kami yang menghadap dunia yang begitu kejam seorang diri.

Dari cerita jihan orang tua itu meninggalkan karena kecelakan dan tante dari adik mamahnya itu yang mengurus jihan selama satua bulan ini jihan yang mendapatkan kekerasa dari tantenya.

Jihan anak dari kalangan cukup berada semua harta meninggalan orang tua nya sudah menjadi hak miliki tante 100% penuh jihan tidak mendapatkan sepeser pun dari harta orang tuanya.

"Kak tapi aku belum daftar sekolah" ucap jihan

"Adek mau masuk sekolah swasta kebetulan sekolahan nya itu berdekatan dengan kampusnya kaka" ucap imey

"Jihan Mau kak" ucap jihan

"Baik, nanti kaka daftarkan kesekolahnya" ucap aca

"Tidak apa apa kan dek sekolahnya, sekolah biasa bukan favorit bahkan jauh dari kata favorit" ucap imey

Merasa tidak enak karena jihan yang sekolah sd nya cukup favorit dan terkenal dengan sekolah anak pengusahan dengan spp yang begitu tinggi menyapai 50 juta dalam sebulan.

"Tidak apa apa kak, yang terpenting jihan bisa sekolah" ucap jihan senyum

"Maaf ya dek, kami tidak bisa memberi barang begitu mahal bukanya kami tidak mau memberi barang mahal kepada adek kami tetapi kami harus bisa menghemat untuk bisa menyambung hidup kami" ucap aca

Memberi pengertian kepada jihan takutnya jihan shock sewaktu dia ingin sesuatu kami tidak bisa membelikannya.

"Tidak apa apa kak" ucap jihan

"Makan lagi yuu" ucap imey

Kami langsung menyatap makanan sesekali makan di cafe tidak apa apa kali yaa memanja lidah kalo kata imey.

Kami langsung menuju toko yang ada berada dipinggir jalan dengan kualitas yang cukup bagus hargapun masih terjankau kami memlih keperluan jihan.

Dari perlatan sekolah sampai perlatan sehari hari jihan dan tidak lupa kami pun ke minimarket lagi untuk membeli susu dan vitamin untuk jihan.

CARAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang