CHAPTER 01 || Be with Me

336 71 388
                                    

Lee Yun Hee

Yunhee's pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yunhee's pov

Kisah romantis yang kupelajari setelah menjelajah isi novel, rasanya tidak tampak seperti realita. Maski begitu membekas dalam kepala, tapi apa benar sosok yang diidamkan banyak perempuan itu ada di dunia nyata? Walaupun berkali-kali kutepis bahwa manusia sempurna itu tak mungkin ada, nyatanya sosok itu mengingatkanku pada satu nama yang tak asing untukku sebut.

Park Jihoon. Memangnya siapa lagi kalau bukan dia, pria dengan tinggi semampai 178cm itu berhasil membuatku bertekuk lutut atas pesonanya. Wajahnya begitu menghangatkan jika sudah menampakkan senyum manisnya. Bukan hanya tampan dan lembut dari sisi wajah, sikapnya padaku juga lembut makannya aku beranggapan dia pasti suka denganku.

Apa aku salah menunggunya? Sudah lebih dari satu tahun enam bulan tak ada kepastian.

Park Jihoon cukup populer di sekolah, pintar dalam segala bidang juga teladan. Bahkan kepopulerannya tidak menjadikan dia punya sifat sombong seperti cowok ganteng pada umumnya, dia tetap rendah hati, ramah, baik dan sopan pada siapa pun.

 Bahkan kepopulerannya tidak menjadikan dia punya sifat sombong seperti cowok ganteng pada umumnya, dia tetap rendah hati, ramah, baik dan sopan pada siapa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kan, aku tidak salah jika menyukainya di hari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini, dia adalah kakak tingkatanku. Lihat! Sekarang dia sedang berlari kecil ke arahku sambil tersenyum manis, semanis gula batu.

Kami mulai dekat saat aku benar-benar nekat mendekatinya lebih dulu. Salah siapa dia selalu menyapaku di setiap pagi, memberiku suplemen saat berolahraga di jam yang sama dan selalu mau mengajariku saat aku meminta. Aku jadi tertarik, 'kan?

Aku membalasnya dengan memberikan bekal di istirahat ke dua. Lagi pula dia tahu kalau aku menyukainya, aku rasa dia tidak keberatan. Dia selalu menunjukkan bahwa dia sendiri nyaman dengan perlakuanku. Aku jadi semakin cinta walau tidak tahu sebenarnya dia menganggapku sebagai apa atau sebatas apa.

"Kau buat menu baru hari ini?" Dia menyerahkan kotak bekal yang sudah kosong itu padaku.

"Menurutmu bagaimana rasanya? Aku menambah lebih banyak biji wijen di atasnya."

You're My Lady! || TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang