Spin-Off

3.4K 285 9
                                    

Sarada tiba-tiba menangis. Membuat sasuke yang disampingnya terkejut bukan main.

"ada apa sarada?" sasuke mengangkat putrinya ke pangkuannya. Ia menepuk-nepuk pelan punggung mungil gadis cilik yang ia sayangi.

Melihat putrinya sudah tenang sasuke menyodorkan segelas air. Sesekali senggukan masih lolos dari bibir putrinya. Ia begitu khawatir. Jika sakura melihatnya tamat surah riwayatnya tudak dapat jatah dari istri galaknya itu.

"paa hiks sarada sarada tidak suka. Inojin dan boruto selalu menunjukkan mereka dihadapanku. Sara tid-hiks ak suka." sarada mengusap airmatanya yang masih keluar.

"mereka siapa?" sasuke kebingungan. Ia mengelus rambut putri semata wayangnya itu dengan hati-hati takut membuat gadis cilik itu semakin mengamuk.

"adik! Himawari dan daichi hiks. Mereka lucu dan sarada tidak suka ada yang mengalahkan sara. Paa sara mau adik ayo kita beli adik." sarada merayu-rayu papanya mengeluarkan airmata buayanya agar ayahnya mau memberikan yang namanya adik.

Toeng

Ya ampun hanya kaarena itu putrinya sampe menangis histeris. Bagaimana ya mengatakannya. Adik itu tidak dijual sasuke gemas ingin mengatakannya secara gamblang tapi jika ia mengatakannya gadis cerewet ini pasti akan lebih histeris lagi.

Suara gebrakan pintu mengalihkan perhatian mereka. Melihat sakura yang ngosngosan menerjang putrinya.

"hah hah ada apa sayang mama dengar sarada menangis disekolah. Ada apa? Jangan membuat mama khawatir." sakura menatap lekat tubuh putrinya apa putrinya terluka? Ia memutar tubuh putrinya meleiti lekat anggota tubuh putrinya manatau tubuh putrinya hilang sebelah. Ia begitu parno.

Sarada yang kesal kemudian berteriak melengking membuat telinga kedua orangtuanya berdegung.

"ma, sara mau adik titik."

"eh?"

" ma ayo kita beli adik. Papa pelit! Papa tidak mau membeli adik untuk sarada." sarada cemberut.

Sakura merasa kepalanya semakin berdenyut. Adik? Astaga ia sudah tua. Sakura menghembuskan nafas kasar.

"sara adik tidak bisa dibeli. Adik harus dibuat dulu. Dengan mempertemukan senjata papa deng-aw sakit sayang." sasuke mengaduh kesakitan dengan geplakan sakura di pundaknya.

"jangan dengarkan papamu. Sayang adik tidak bisa dibeli. Kau tau menjadi seorang kakak harus sabar dan bisa bertanggung jawab. Kau harus menunggu adik yang akan tumbuh di perut mama dengan jangka waktu yang sangat lama. Itu tidak mudah, kau harus menjaganya ketika adik sudah bisa melihat dunia. Apa kau sanggup sayang?" dalam hati ia berdoa semoga sarada tidak ingin semoga. Sarada adalah gadis cilik yang tidak sabaran.

"sarada mau sarada mau!" sarada akan menunggu adik dan menjaga adik." gadis kecil itu turun dari pangkuan ayahnya ia berjalan dan mejejerkan wajahnya dengan perut ibunya. Ia mengusap-usap perut rata ibunya begitu hati-hati seakan ada bayi di dalam sana.

"adik cepat besar ya nanti kakak ajak main dengan boruto dan inojin eh dan himawari dan daichi juga hehe. Jangan lama tidurnya ya adik."

Sasuke menyerigai penuh sedangkan sakura menutar matanya jengah dengan suami dan anaknya itu.






"sasuke-kun, sarada dimana?" tanya sakura. Sedari tadi ia tidak melihat putrinya. Dan hei maid yang ada dirumahnya juga hilang entah kemana.

"sasori membawanya. Mereka baru lepas landas menuju korea."

"apa?!" teriak sakura.

Sasuke berjalan mendekati istrinya. Ia memeluk pinggang ramping istrinya.
Mengecupi leher sakura lembut.

"jangan marah. Sasori membutuhkan sarada untuk kelangsungan lamarannya untuk shion. Kau tau putri kita bisa menyatukan pasangan aneh." 
Entah mengapa putri mereka beralih profesi menjadi dewi cinta. Sebelumnya ia menyatukan karin dengan sui yang mesum melebih sasuke. Karin yang notabenenya sangat keras kepala bisa luluh dengan bujukan maut putrinya. Aneh sekali hukan?

Tangan sasuke merambat kemana-mana.

"t-tapi sasu sarada baru pulang dari belanda! kau taukan ayah dan ibu membawanya berlibur seminggu. Aku bahkan belum menemui putri kita Stt sasu hentikan!" sasuke bergeming. Ia bahkan menulikan telinganya dan asik menyesap leher jenjang istrinya.

"sasukeh hentikan." sasuke meremas kedua bokong indah sakura yang ditutupi dres merah 5 centimeter diatas lutut.

"saatnya menjalankan misi dari sarada sayang." sasuke mencium lembut sakura. Sasuke tidak bisa mengontrol nafsunya bila sudah dihadapkan dengan sakura.

Sakura sudah pasrah jika seperti ini ia sudah tidak bisa kabur lagi.

Astagaa mengapa misi sarada seberat ini nelangsa sakura dalam hati.

***
Tbc

Hehe maaf sebenarnya chapter yang kemaren udh ending tapi malah ketulis satu chapter menuju ending ya ampun tapi karena udh keburu yaudah tak tulis aja wkwk.
Maaf ya kalo temen-temen rada aneh sama spin-offnya hehe. Semoga suka!

Sampai jumpa di cerita lainnya :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang