06

3.6K 319 18
                                    

Disinilah mereka sekarang di sebuah mansion megah yang sudah dirancang sasuke sejak dulu. Ia begitu mengingatnya dengan jelas.

7 tahun yang lalu

"apa itu?" sasuke bertanya malas kepada gadis dihadapannya. Sudah beberapa kali gadis itu menggambar namun beberapa desainnya terlihat aneh dan berantakan.

"kemari biar aku yang membuatnya."

"benarkah?" sakura menatap antusias sasuke.

"ehem baiklah. Aku ingin sebuah desain rumah. Tidak terlalu besar tapi bisa membuatku dan suamiku nantinya merasa nyaman. Aku ingin sebuah halaman yang bisa menampung banyak jenis bunga. Dan air mancur tentu saja. Aku juga ingin kandang anjing agar anakku memiliki teman jika aku dan suamiku sedang bekerja. Untuk bagian garasi itu menjadi bagian suamiku hihi. Oh iya dibagian belakang aku ingin halaman yang lebih luas dengan kolam berenang. Aku ingin menanam pohon sakura disana--" sakura bercerita begitu bersemangat. Mengabaikan sasuke yang menatapnya serius.

"kau begitu bersemangat." ucap sasuke. Sasuke menghentikan tarikan garis.

"tentu saja. Aku ingin memiliki tempat yang menjadi saksi bisu rumah tanggaku." sakura berucap ceria.

"apa kau bisa menungguku? Aku akan bekerja keras agar rumah impianmu bisa tercapai."

Sakura terdiam. Pipinya merona hebat. Ia tidak menyangka sasuke memiliki niat untuk melanjutkan hubungan mereka lebih serius.

Sakura menyunggingkan senyum manisnya.

"aku akan menunggumu sasuke-kun."

***
Sasuke membawa sakura ke sebuah mansion sederhana namun indah. Awalnya sakura tidak ingin namun, sasuke membujuk sakura dengan segala macam cara akhirnya sakura ikut dengan sasuke.

"Kau disini?" suara sasuke memecah keheningan. Sakura memandang pohon yang sama persis dengan rambutnya. Pohon itu begitu indah bukan? Pantas saja bunga sakura menjadi lambang jepang.

"..."

"kau ingat? Hari itu kau menceritakan rumah yang kau inginkan. Aku hanya ingin mewujudkan agar bisa memberikan sesuatu yang kau impikan." sasuke kembali bersuara. Setiap disamping sakura, pria itu menjadi lebih banyak bicara.

"aku tidak mengingatnya." tanpa memalingkan wajahnya sakura berucap datar.

"sakura..." nafas sasuke kembali tercekat.

"apapun itu aku tidak ingin mengingat apapun."

"kumohon sakura. Jangan seperti ini." sasuke menyentuh jemari sakura. Pandangan putus asa selalu ia layangkan kepada sakura. Ia ingin kembali masuk ke kehidupan sakura. Namun wanita itu selalu menepis kehadirannya.

"kenapa? Kau yang menginginkannya." suara sakura datar dan dingin. Membuat sasuke menahan nafas.

"saku--"

"hari itu kau yang mengatakannya. Kau ingin aku menunggumu. Ya aku melakukannya, tapi apa yang kau lakukan?" mata sasuke membola, benar ini semua berawal darinya.

"Kau pergi sasuke tanpa menoleh sedikitpun. Kau mengatakannya setiap hari bahwa kau mencintaiku. Tapi kenapa--"suara sakura tertahan. Ia mengirup oksigen sebanyak yang ia mampu.

"kau tau sasuke bahwa setiap kata cinta dari mu adalah palsu."

"AKU MENCINTAIMU! Aku mencintaimu haruno sakura. Demi apapun aku--aku mencintaimu."sasuke berteriak. Ia mengeluarkan segalanya. Putus asa. Ia putus asa cara apa lagi yang ia lakukan untuk meyakinkan sakura. Ia ketakukan dan frustasi.

The BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang