Chapter 5

303 33 2
                                    


*Ruang Operasi*

          Saat ini aku sudah setengah jam di dalam ruang operasi menangani lelaki yang akupun tak tau siapa ia entahlah hanya saja hatiku meminta untuk menyelamatkan lelaki ini walaupun pikiranku meminta untuk menjauhinya

            "Dok, detak jantung pasien melemah, tekanan darahnya juga menurun pasien mengalami pendarahan yang hebat maka dari itu pasien membutuhkan pendonoran darah" Ucap suster yang menangani operasi bersamaku.

         "Huh apakah ada stock darah di rumah sakit ini?" tanyaku dengan gelisah "maaf dok untuk saat ini tidak ada untuk darah golongan AB" Ya tuhan aku harus bagaimana ini, Eh tunggu dulu kebetulan sekali darahku sama dengannya.

        "Sus donorkan darahku saja golonganku sama dengannya" "tapi dok anda tidak mengenal pria ini siapa"
           "Apakah kita menolong harus mengenal satu sama lain?" Huh sebenarnya apa yang dia pikirkan kenapa kita harus mengenal dulu baru menolong.

*San Pov End

#######

2 jam kemudian

Setelah dua jam san dan para suster akhirnya bisa menyelesaikan operasi yang mereka lakukan sekarang yang dibingungkan oleh san adalah siapa keluarga pria itu? Bagaimana pria itu bisa terluka separah itu? Tapi sebelum itu san diherankan dengan Leon dan ketiga pria yang tidak san kenal.

           "Hei Leon!" Leon berhenti ketika ada yang memanggilnya
"Eoh, Sannie untung saja kau disini bawalah mereka untuk menemui pria yang kau tolong tadi" ucap Leon dengan raut kesal
"Memang nya siapa mereka?"
"Tanyakan sendiri pada mereka, yang kutahu hanyalah dia!" Leon menunjuk pria yang mempunyai rahang yang tajam dan tanpa dirinya sadari juga masih menggenggam tangan pria yang tunjuknya tadi.

          "Siapa dia?" tanya san heran "Dia Nathaniel Gio Alfaro dia mengatakan teman pria tadi" ucap Leon
        "Lepaskan tanganmu bitch!" menghempas tangan Leon dengan kasar "dan kau sangat tidak punya sopan santun menyebut temanku dengan kata pria tadi kuberitahu padamu namanya adalah Luc----Ah tidak namanya adalah Wooyoung jadi jangan panggil dengan sebutan pria itu lagi!" ucap Gio dengan marah

Bagaimana tidak marah jika tuannya disebut dengan tidak sopan
Leon tersentak" Huh bab....babaiklah maafkan aku"ucap Leon terbata.

Leon terdiam ada apa denganku kenapa aku menurut padanya dasar Leon bodoh rutuk leon dalam hati.
Memang seorang Leon yang keras kepala bagaimana bisa tunduk pada pria yang baru ditemuinya di depan resepsionis yang pada saat itu sedang membuat kegaduhan.

T

B

C

Okey sampai sini dulu maaf kalau ada salah ngetik jangan lupa juga vote dan comen.

_Agradecer_

Lucifer D SevarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang