MFIMF 3

614 43 2
                                    

hallo hallo!!!
vote+comment ya!!!

~•~

"Van,sejak kapan?" tanya Rachel tanpa bisa menutupi perasaan terkejutnya.

"Sejak kita sudah tumbuh remaja.maybe." jawabnya.

Rachel sendiri mencoba mencari kebohongan dari tatapan mata Rivan,tetapi ia tidak menemukan kebohongan disana.Tanpa aba-aba Rachel langsung memeluk erat Rivan dan menenggalamkan wajahnya ke dada Rivan.

"Bantu Rara ya supaya bisa balas perasaan Ivan ke Rara." ucapnya dengan memohon kepada Rivan.

"Iyaa,cepat atau lambat pasti lo bakal balas perasaan gue." katanya kemudian membalas pelukan Rachel.

  Dia ingin Raranya tau,kalau perasaan cintanya sudah ada sebelum perjodohan ini.Rivan juga berharap semoga kelak Rachel akan membalas perasaannya tanpa paksaan dari orang tuanya.

"Sekarang kita balik ya,besok sekolah." ajak Rivan kepada Rara yang masih berada di dekapannya.

"Iya."

"Bagaimana Rachel Rivan?" tanya opa Rachel.Mereka semua menunggu kembalinya kedua remaja itu dengan membicarakan rencana pertunangan yang akan digelar di vila keluarga Bramastya.

"Nggak gimana-gimana opa,aku kan sudah terima pertunangan ini." ujar Rachel menatap semua orang yang ada dimeja itu.

"Mama papa Rachel nanti pulangnya ikut aku aja ya?" tanya Rivan kepada orangtua Rachel dengan wajah yang tetap datar.

"Terserah kamu Van,lagian papa mau nganterin grandpa sama grandma ke apartemen dulu." kata papa Rachel seketika senyuman tipis terukir dimulut Rivan.

Rachel yang mendengar itu justru memasang muka sedihnya "Kenapa nggak nginap dirumah aja sih pa?" tanya Rachel kepada papanya.

"Sayang grandpa sama grandma kan punya apartemen di Jakarta,lagian kita berdua di Indonesia sampai acara kamu selesai." ujar grandma sambil memeluk Rachel yang seperti ingin menangis.

Gadis itu memang berbeda ketika disekolah dan dirumah.Selalu bersifat manja kepada keluarganya dan bertingkah nakal ketika disekolah sampai keluar masuk ruang bk hampir setiap minggunya.

"Ya udah ayo pulang,kita pamit duluan assalamualaikum." pamit Rivan dan berjalan keluar restoran dengan Rachel yang berada dirangkulannya.

   Ketika sudah sampai diparkiran Rachel yang masih menangis dibuat bingung dengan Rivan yang tiba-tiba menghilang,padahal dia tadi ada disampingnya.

"Van?Lo dimana,Ivannn." teriak Rachel memanggil Rivan dengan air mata yang terus keluar.

"Hey look at me." ujar Rivan tepat dihadapan Rachel dengan membawa sesuatu kesukaan Rachel.

" ujar Rivan tepat dihadapan Rachel dengan membawa sesuatu kesukaan Rachel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"IVANNNN." teriak Rachel dan langsung memeluk Rivan membuat dirinya menegang seketika.

"Mau engga?" tanya Rivan sambil meyodorkan ice cream ke mulut Rachel.

"Mau dong,makasih sayang." ucap Rachel dan langsung masuk ke dalam mobil meninggalkan Rivan diluar.

Diperjalanan Rivan dibuat jengkel dengan kelakuan Rachel,perempuan itu membuat kursi penumpang mobil Rivan kotor karena cream ice creamnya yang meleleh.

"Lihat itu,bersihin nih tisunya." Rivan memberikan tisu kepada Rachel untuk membersihkan kursi dan baju Rachel juga.Untung sayang batin Rivan.

"Van mau nggak?" Rachel mendekatkan ice cream ke mulut Rivan.

Rivan yang melihat itu langsung menjauhkan mulutnya "Nggak,habisin aja itu." tolak Rivan.

     Setelah itu mereka berdua sama-sama diam.Rivan fokus menyetir mobil dan Rachel yang asik menghabiskan ice creamnya,hanya ada suara kendaraan yang berisik.

Sesampainya dirumah Rachel,Rivan melihat gadis yang sebentar lagi menjadi tunangannya itu tidur dengan tenang membuat Rivan tidak tega membangunkannya.

Cantik batin Rivan.

Tanpa disadari sudah kurang lebih 10 menit Rivan menatap wajah cantik Rachel yang sedang tertidur. "Hei,bangun dulu Ra udah sampai." bisiknya ke Rachel.

"Engh."

"Ayo bangun dulu ra." ucap Rivan sambil membenarkan rambut Rachel yang sedikit berantakan.

Rachel yang masih setengah sadar hanya mengedip-ngedipkan matanya "Gendong van." kata Rachel manja dan mengulurkam kedua tangannya ke Rivan meminta untuk digendong.

"Huft ayo."

Sesampainya dikamar Rachel,Rivan pun pamit pulang tapi sebelum itu dia mengucapkan kata-katanya yang sudah dihafal Rachel karena sering mendengarnya.

"Ganti baju dulu terus cuci tangan,nggak boleh pegang hp langsung tidur.Have a nice dream." setelah itu Rivan memasang alarm dan pergi keluar dari kamar Rachel.

Gadis itupun memutar bola matanya malas,bosan mendengar kalimat itu. "Bodo amat gue mau lihat pacar gue dulu." sungguh jiwa fangirl Rachel kambuh karena melihat notif dihpnya kalau salah satu biasnya sedang melakukan siaran langsung di instagram.

"Wah anjir oppa omg." teriak Rachel didalam kamarnya.Dia sangat asik melihat sampai tidak menyadari ada orang yang berdiri dipintu kamarnya yang terbuka sebelah.

"Asik hm?" tanya orang itu dan berjalan menghampiri Rachel yang terkejut dan terlihat ketakutan.

Orang itu menatap tajam ke Rachel. "Denger gue ngomong tadi kan?sekarang udah malam besok sekolah dan lo masih asik lihat orang ngelive!" ujar lelaki itu dengan nada yang sangat datar tapi membuat Rachel ingin menangis mendengarnya.

"Bukan kali ini doang lo kaya gini ra,gue nggak mau tau sekarang lo tidur besok nggak boleh telat masuk sekolah." ucap Rivanza.

  Yup,lelaki itu yang menegur Rachel padahal dia tadi sudah sampai dirumah tapi melihat lampu kamar Rachel yang masih menyala membuatnya curiga padahal sudah 30 menit yang lalu dia meninggalkan gadis itu.

"Good night,cup." Rivan mencium kening Rachel dengan lembut,dan mematikan lampu kamar Rachel lalu menyalakan lampu tidurnya "Tidur ra." ucapnya dan menutup pintu kamar gadisnya.

~•~

next?
vote+comment!

vote yuk teman-teman,tinggal klik aja GRATIS.Terimakasih.

see you!

follow ig; @chessya._

My Friend is My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang